Page 655 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 655
Dimana Tidak Ada Gerakan
bahwa petugas itu bebas untuk membunuhnya di tempat,
atau menahannya tanpa tuduhan apapun,dan jika ia
melakukannya maka penduduk desa tidak bisa berbuat
banyak selain memohon atau membayar untuk kebe-
basannya, karena setiap bentuk protes akan dihukum keras.
Namun dia cukup mengenalnya dan cukup yakin pada
otoritas keibuannya untuk bertaruh bahwa petugas itu tidak
akan melakukannya. Contoh serupa terjadi hampir setiap
minggu di banyak daerah.
Mungkin yang paling signifikan adalah strategi
penduduk desa untuk mempertahankan kekuasaan atas
tanah yang telah diperintahkan pada mereka untuk
ditinggalkan. Ketika penduduk desa diperintahkan untuk
pergi dari tanah mereka dan pindah ke tempatyang
dikontrol Angkatan Darat agar mereka berada dalam
pengawasan, mereka biasanya menanggapinya dengan
melarikan diri dan berpindah-pindah - tetapi tidak di luar
jangkauan tanah mereka. Sebaliknya, mereka berganti-
ganti mata pencaharian yang memungkinkan mereka
menghindari otoritas, memantau gerakan militer sehingga
mereka dapat terus mengerjakan tanah mereka. Hal ini
biasanya melibatkan tinggal di desa ketika tentara tidak
ada dan tinggal di hutan di lain waktu; menyembunyikan
makanan di tempat tersembunyi atau tinggal dengan
kerabat yang tinggal di desa-desa yang lebih stabil; beralih
ke tanaman akar-akaran yang lebih tahan lama atau ta-
naman akar (seperti kapulaga) jika diperlukan; dan ber-
dagang dengan desa-desa tetap untuk barang kering dalam
‘pasar hutan’ tersembunyi yang berlangsung selama sehari
dan kemudian menghilang dengan cepat (Malseed 2006,
18). Semua itu diatur dengan tidak resmi oleh penduduk
desa sendiri, dengan kepala desa sebagai fasilitator ketika
dibutuhkan. Hubungan keluarga dengan kelompok
bersenjata dimanfaatkan untuk intelijen atau perlindungan;
tetapi jika komandan KNLA atau DKBA lokal membuat
641

