Page 658 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 658
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan mereka.
(KHRG 2006a, 68)
Strategi-strategi perlawanan memperoleh kemiripan
yang kuat sepanjang ruang dan waktu, dengan contoh-
contoh seperti di atas yang terjadi berulang kali di daerah
yang terpisah 1.000 kilometer atau lebih. 282 Ini mungkin
telah berkembang bebas seperti yang dibutuhkan, tetapi
komunikasi antara kepala desa dan sepanang daerah me-
lalui struktur pemerintahan dan militer yang dibentuk oleh
KNU/KNLA hampir dipastikan memainkan peran. Semua
ini dicapai tanpa struktur formal, tetapi dengan tingkat
persetujuan umum yang biasanya berpusat pada seorang
kepala desa. Seperti yang disebutkan Scott (1985, 35),
keterlibatan sebagian besar masyarakat dalam tindakan
yang dikombinasikan ‘ subkultur pendukung’ membuat hal
tersebut ‘masuk akal untuk membicarakan tentang gerakan
sosial. Anehnya, bagaimanapun, ini adalah gerakan sosial
tanpa organisasi resmi, tidak ada pemimpin resmi, tidak
ada manifesto, tanpa iuran, tanpa reputasi, dan tanpa ban-
ner’. Selain itu, siasat ini memasang tujuan-tujuan yang
akan terdengar tidak asing bagi aktivis manapun dalam
gerakan agraria transnasional: penguasaan atas tanah-tanah
desa, hak mata pencaharian tradisional, dan pemeliharaan
identitas dan masyarakat.
Sebuah pernyataan terbuka yang luar biasa dari
perlawanan kelompok terjadi pada bulan September 2007
di bagian Timur Laut Karen, di kawasan di mana penduduk
desa telah berulang kali mengungsi ke hutan terdekat
karena gangguan Tatmadaw sejak tahun 2005. Meskipun
terusir, penduduk desa ini pada umumnya dapat meng-
hasilkan panen padi ketika Tatmadaw menarik diri selama
282 Hal ini tercermin dalam sejarah lisan yang dikumpulkan oleh penulis
dari, selatan Tenasserim Division hingga Northern Kayah State,
1991-2007.
644

