Page 665 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 665
Dimana Tidak Ada Gerakan
mereka yang terlibat menganggap diri mereka bertindak
sebagai anggota suatu kelompok, dan ketika mereka
memiliki keyakinan protes yang sama’(ibid., 4).
Meskipun berfokus pada ‘kelompok-kelompok yang
terorganisir, sebagian besar teoretisi ‘gerakan sosial baru’
memperhitungkan kecairan dalam struktur dan tujuan
organisasi. Escobar dan Alvarez (1992, 7), misalnya,
mengkritik ‘penyederhanaan empiris dan reduksionisme
politik yang mengarahkan para peneliti untuk mem-
fokuskan perhatian mereka pada aspek protes yang terukur,
seperti konfrontasi dengan sistem politik dan dampaknya
pada kebijakan negara; akibatnya, mereka mengabaikan
efek yang kurang terlihat pada tingkat budaya dan kehi-
dupan sehari-hari’ yang merupakan tujuan yang sebenarnya
dari banyak protes sosial. Akses terhadap atau penggantian
negara hanyalah sebuah cara, bukan tujuan. Beberapa
tulisan mengenai ‘identitas-sentris’ atau ‘gerakan sosial
baru’ lebih jauh, berpendapat bahwa kecenderungan
menuju keterbukaan dan kecairan pada struktur membuat
gerakan-gerakan ini resisten terhadap definisi apapun. 289
Sebuah posisi yang lebih moderat akan adalah jika gerakan-
gerakan sosial itu sendiri berkembang, maka cara mereka
didefinisikan juga harus berkembang juga.
Della Porta dan Diani (1999, 16) telah mensintesiskan
beberapa perspektif untuk mengajukan sebuah definisi yang
inklusif tentang gerakan sosial yang tampaknya tepat bagi
gerakan berjejaring masa kini, dan yang membuka ruang
bagi perbandingan dengan perlawanan tingkat-desa Karen:
“Kami akan membahas gerakan sosial -dan, terutama,
komponen politiknya- seperti (1) jaringan-jaringan infor-
mal, berdasarkan (2) pada kesamaan kepercayaan dan
solidaritas, yang memobilisir tentang (3) persoalan-per-
289 Escobar dan Alvarez (1992, 6-7) mengutip tulisan-tulisan Alain
Touraine, Ruth Cardoso dan Elizabeth Jelin pada pengaruh ini.
651

