Page 457 - Kembali ke Agraria
P. 457

Sinar Harapan, 7 Mei 2010








                     Mencegah Diskriminasi Petani
                              di Ladang Pangan








                  ALAM beberapa hari ini, Kementerian Pertanian membuat
            Dheboh. Hal ini dipicu beredarnya draf Peraturan Menteri
            Pertanian (Permentan) tentang Pedoman Perizinan dan Usaha Budi
            Daya Tanaman Pangan yang oleh sejumlah kalangan dinilai
            mengandung banyak masalah.
                Koalisi Anti-Diskriminasi terhadap Petani (Sikap Tani)—yang
            anggotanya terdiri dari belasan organisasi tani dan organisasi non-
            pemerintah di tingkat nasional, yang mendorong pelaksanaan pem-
            baruan agraria sejati di Indonesia—memandang draf Permentan ini
            sebagai wujud dari kebijakan yang memanjakan pengusaha besar
            dan mendiskriminasikan petani kecil (Jakarta, 26 April 2010).
                Draf Permentan ini merupakan turunan dari Peraturan Peme-
            rintah No 18 Tahun 2010 tentang Usaha Budi Daya Tanaman, yang
            juga turunan dari Undang-Undang No 12 Tahun 1992 tentang Sistem
            Budi Daya Tanaman (SBT). Dalam UU SBT telah diatur beberapa hak
            petani, peranan pemerintahan dan pengusahaan budi daya tanaman
            yang bisa diberikan izin kepada perorangan, BUMN/BUMD, badan
            hukum, dan koperasi.
                Namun, bukan realisasi perlindungan dan pemenuhan hak-hak
            petani yang diatur, tapi justru realisasi pengaturan pengusahaan
            budi daya tanaman lewat PP dan draf Permentan ini, yang menem-
            patkan modal semakin berpotensi untuk melakukan ekspansi ke

                                        438
   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461   462