Page 459 - Kembali ke Agraria
P. 459

Usep Setiawan

            tut perubahan PP No 18/2010 tentang Usaha Budi Daya Tanaman,
            UU No 12/1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman, dan UU No 7/
            1996 tentang Pangan. Sikap Tani juga mendesak pelaksanaan pemba-
            ruan agraria dan mengeluarkan UU perlindungan petani.


            Kembangkan koperasi petani
                Penulis mendorong pemerintah, khususnya Kementerian
            Pertanian, untuk segera merancang usulan legislasi dan regulasi yang
            menempatkan kaum tani (terutama yang miskin) sebagai pelaku
            utama pertanian kita. Hendaknya, ada rancangan legislasi dan regu-
            lasi yang dapat memastikan hak-hak dasar kaum tani yang dibu-
            tuhkan untuk mengembangkan produksi pertanian secara kolektif
            dapat segera disiapkan dan dilempar ke publik untuk dikritisi.
                Jika sungguh-sungguh ingin memihak rakyat miskin, pemerintah
            mestinya mengarahkan segala produk kebijakan yang pro-poor men-
            jadi lebih pokok. Penyusunan RUU Pelaksanaan Pembaruan Agraria,
            serta RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak Asasi Petani, Nelayan
            dan Masyarakat Adat, semestinya masuk ke dalam daftar prioritas
            program legislasi nasional yang disusun pemerintah bersama parle-
            men. Di dalam rancangan legislasi dan regulasi operasionalnya kelak,
            kebutuhan kaum tani, nelayan dan masyarakat adat atas sarana pro-
            duksi yang utama dan penunjang lainnya harus dipastikan terhidang
            secara signifikan di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara
            di tingkat nasional maupun daerah. Agenda legislasi yang pro-poor
            harus dicerminkan pula dalam anggaran (budget) negara yang me-
            mihak kaum miskin.
                Mengatasi kontroversi program food estate, hendaknya dilakukan
            dengan mengembangkan corak produksi alternatif yang lebih mem-
            buka ruang bagi kaum tani miskin mengakses berbagai kebutuhan
            guna melancarkan proses produksi, pengolahan hasil, hingga distri-
            busi hasil-hasil pertaniannya. Pembentukan dan pengembangan
            koperasi-koperasi produksi dan distribusi pertanian yang berbasis
            petani miskin (buruh tani, petani kecil/gurem, petani penggarap)


            440
   454   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464