Page 475 - Kembali ke Agraria
P. 475

Usep Setiawan

            alih fungsi lahan. Kebijakan yang digulirkan oleh Dinas kehutanan
            harus memihak rakyat kecil dan tidak terlalu memanjakan pemodal
            besar agar terhindar dari cap sebagai agen neoliberalisme dan impe-
            rialisme baru di lapangan agraria.
                Ketiga, petani penggarap yang tergabung dalam serikat-serikat
            tani independen harus diprioritaskan untuk dapat menggarap tanah
            negara berupa hutan dan perkebunan yang ditelantarkan atau karena
            hak guna usaha (HGU)-nya kedaluwarsa. Pemerintah mestinya mem-
            fasilitasi petani miskin di sekitar hutan untuk berserikat dan mengem-
            bangkan koperasi produksi pertanian kolektif, serta badan usaha
            bersama pengelola hutan secara adil dan lestari.
                Keempat, pemerintah pusat dan daerah hendaknya segera menyi-
            apkan desain dan melaksanakan program pembaruan agraria berupa
            penyediaan tanah yang cukup bagi petani miskin, buruh tani, dan
            petani penggarap, serta mengadakan berbagai sarana-prasarana pen-
            dukung yang dibutuhkannya. Dalam konteks itulah, penertiban dan
            pendayagunaan tanah-tanah telantar, tak terkecuali tanah bekas ka-
            wasan hutan yang diklaim Perhutani untuk kepentingan rakyat mis-
            kin, harus dipercepat dan dipermantap. ***






























            456
   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480