Page 472 - Kembali ke Agraria
P. 472
Sinar Harapan, 21 Juli 2010
Kondisi Hutan dan Gerakan Petani
ENULIS pernah mengajak untuk memetik pelajaran dari
Pperjuangan Serikat Petani Pasundan (SPP) dalam memperjuang-
kan aksesnya atas tanah (Sinar Harapan, 12/08/08). Belum lama ini,
ribuan massa SPP kembali berdemo di depan Gedung Sate Bandung.
SPP menolak tuduhan sebagai dalang perusakan, perambahan hutan
dan kebun di Jawa Barat.
Sebelumnya, di sebuah koran nasional, Kepala Dinas Kehutanan
Jabar Anang Sudarna menyatakan perambahan hutan sukar diatasi
karena harus berhadapan dengan organisasi kemasyarakatan yang
menghimpun warga, seperti Serikat Petani Pasundan yang ditemui
di Tasikmalaya dan Ciamis (11/05/10).
Berangkat dari kasus ini, penting kiranya kita melihat akar perso-
alan kehutanan di Pulau Jawa, sebagai pulau yang tanahnya tersubur
dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Benarkah kondisi hutan
dan kerusakannya terjadi akibat gerakan petani seperti SPP?
Menyoal Perhutani
Mengacu pernyataan sikap yang ditandatangani Sekjen SPP
Agustiana (Mei 2010), sejak didirikan tahun 2000 hingga sekarang,
SPP tak pernah melakukan perambahan dan perusakan hutan seba-
gaimana yang dituduhkan Kadishut Jabar. SPP justru menganut dan
menerapkan konsep pelayanan alam yang dilakukan dengan cara
memelihara fungsi optimalisasi lingkungan hidup sebagai peme-
453

