Page 493 - Kembali ke Agraria
P. 493

Usep Setiawan

            reform by leverage’ kita akan berhadapan pada masalah menempat-
            kan peran negara dan pada rejim penguasa yang bagaimana kita
            bisa berharap reforma agraria itu dijalankan.
                Pada intinya, tanpa mengutip secara langsung pernyataan
            Powelson dan Stock (1987) yang pertama kali memperkenalkan istilah
            ‘land reform by leverage’ maupun pernyataan Wiradi (1997) yang
                                                 9
            mempromosikan istilah ini di Indonesia,  kita dapat mengartikan
            konsepsi ‘land reform atau pun agrarian reform by grace’ sebagai suatu
            program penataan struktur penguasaan tanah yang didasari oleh
            ‘kedermawanan’ pemerintah dengan berbagai alasan yang ditetap-
            kan oleh pemerintah atau perencana pembangunan, bukan oleh
                         10
            petani sendiri.  Bisa jadi alasannya adalah untuk meningkatkan pro-
            duktivitas pedesaan atau bisa juga alasannya untuk dapat lebih
            mengontrol kaum tani dan kegiatan produksi mereka. Sementara kon-
            sepsi ‘land reform atau pun agrarian reform by leverage’ pada intinya
            adalah program untuk perubahan struktural dalam penguasaan
            tanah dan kegiatan produksi pertanian dimana petani mengambil
            peran dominan untuk mengarahkan dan mengontrolnya.
                Dalam hal ini bisa terjadi dua kemungkinan: bisa jadi program



                9  Jika hendak mengetahui lebih jelas, lihat Powelson, John dan Richard Stock
            (1987) The Peasant Betrayed: Agriculture and Land Reform in the Third World,
            Bolton: Oelgeschlager, Gunn & Hain; dan Wiradi, Gunawan (1997) ‘Pembaruan
            Agraria: Masalah yang Timbul Tenggelam’, dalam Reformasi Agraria: Perubahan
            Politik, Sengketa, dan Agenda Pembaruan Agraria di Indonesia, Dianto Bachriadi,
            Erpan Faryadi dan Bonnie Setiawan (ed.), Jakarta: KPA dan LP-FE UI, hal. 39-43.
                10  Dalam khasanah pembahasan mengenai praktek land reform, sesungguhnya
            istilah ‘land reform by grace’ kurang dikenal. Istilah ‘state-instigated’ atau ‘state-led
            land reform’ (atau land reform yang dilakukan sepenuhnya oleh negara) merupakan
            istilah yang lebih banyak digunakan yang dalam hal ini sepadan dengan pengertian
            ‘land reform by grace’. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian ‘state-
            instigated’ atau ‘state-led land reform’ lihat Borras Jr. Saturnino M., Christóbal Kay
            dan A. Haroon Akram-Lodhi (2007) ‘Agrarian Reform and Rural Development:
            Historical Overview and Current Issues’, in Land, Poverty and Livelihoods in an Era
            of Globalization: Perspectives From Developing and Transition Countries, A. Haroon
            Akram-Lodhi, Saturnino M. Borras Jr, dan Christóbal Kay (ed.), London: Routledge,
            khususnya hal. 22-23.

            474
   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498