Page 491 - Kembali ke Agraria
P. 491
Usep Setiawan
Jika dalam tulisan awal pembuka buku ini Usep resah dengan
kemungkinan berubahnya kaum tani menjadi kelas buruh di per-
kotaan, yang disebutnya dengan buruh industri, maka kita tidak mene-
mukan keresahan yang sama mengenai kenyataan terus meningkat-
nya kaum proletar desa, petani tak bertanah atau nyaris tak bertanah,
dari waktu ke waktu. Kaum proletar desa ini terus bertambah bukan
hanya akibat maraknya aksi-aksi penggusuran atau alih fungsi lahan,
tetapi juga akibat transaksi lahan dari petani kecil kepada tuan tanah
atau keluarga kaya, baik yang tinggal di desa maupun di perkotaan. 8
Dalam konteks pelaksanaan reforma agraria di Indonesia, menja-
di penting memberikan penekanan soal ketimpangan penguasaan
tanah ini secara agak rinci (dalam salah satu tulisannya Usep telah
menyinggungnya tetapi kurang dibahas secara mendalam). Satu
aspek penting yang perlu diperhatikan dalam hal ini, selain soal
ketunakismaan (landlesness), adalah memperhatikan dinamika per-
kembangan penguasaan tanah yang melebihi batas-batas maksimal
seperti yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang ada
serta penguasaan tanah-tanah guntai. Sebagian besar tulisan dalam
buku ini yang berkaitan dengan reforma agraria menyoroti soal
konflik dan hilangnya tanah-tanah yang dikuasai oleh petani serta
kemungkinan dijalankannya kebijakan redistribusi tanah. Meskipun
ada disinggung soal ketimpangan penguasaan tanah, penekanan
banyak diberikan kepada perlunya petani tak bertanah dan petani
gurem diberikan tanah untuk perbaikan kehidupannya; sementara
pembatasan penguasaan tanah berlebihan tidak mendapatkan pe-
nekanan yang sama.
Bukan hanya Usep di dalam buku ini, banyak tulisan dari aktivis
8 Satu ulasan ringkas tetapi padat mengenai hal ini, yakni dinamika penguasaan
tanah di pedesaan khususnya dengan memanfaatkan data statistik dari hasil Sensus
Pertanian yang dilakukan sejak tahun 1963 hingga 2003, disajikan oleh Bachriadi,
Dianto dan Gunawan Wiradi (segera terbit) ‘Land Problems in Indonesia: The
Need for Reform’, dalam Land Tenure, Laws and Livelihood in Indonesia, Anton
Lucas dan Carol Warren (ed.), Athens: Ohio University Press.
472

