Page 121 - Tanah Hutan Rakyat
P. 121
108 Aristiono Nugroho, dkk
Perbedaan ini adalah sesuatu yang wajar, tetapi harus ada
upaya mencegah terjadinya perbedaan sosio-ekonomi, yang
dibangun dengan cara melanggar hukum dan merusak
lingkungan (sosio-ekologi).
Untuk mencegah terjadinya perbedaan sosio-ekonomi
yang dibangun dengan cara melanggar hukum dan merusak
lingkungan, maka masyarakat Desa Kalimendong melakukan
perubahan pranata sosial, hingga terbentuklah pranata sosial
yang baru, yaitu pranata sosial yang memadukan nilai-nilai
sosio-ekonomi dengan nilai-nilai sosio-ekologi. Peran ini
dimungkinkan, karena pranata sosial merupakan sistem
norma atau aturan yang berkaitan dengan kegiatan anggota
masyarakat. Selain itu, pranata sosial juga merupakan sistem
tata kelakuan yang mengatur perilaku dan hubungan antar
anggota masyarakat agar hidup aman, tenteram dan harmonis.
Dengan demikian pranata sosial berperan sebagai pedoman
bagi anggota masyarakat dalam berperilaku supaya terjadi
keseimbangan sosial. Pranata sosial dapat pula difahami
sebagai kesepakatan tidak tertulis, namun dipatuhi oleh
anggota masyarakat sebagai aturan tata kelakuan. Dengan
kata lain, pranata sosial bersifat abstrak, namun secara sosial
memiliki kekuatan berlaku, kekuatan mengikat, dan kekuatan
memaksa.
Perbedaan sosio-ekonomi yang terjadi karena adanya
perubahan sosial, dapat menjadi jembatan antar strata
sosio-ekonomi bila perbedaan itu muncul secara fitri (tidak
melanggar hukum dan tidak merusak lingkungan). Perbedaan
semacam ini wajar, karena adanya dinamika sosial yang