Page 119 - Tanah Hutan Rakyat
P. 119

106   Aristiono Nugroho, dkk

            yang tunduk  pada  norma  sosio-ekologi,  telah  mendorong
            masyarakat untuk memuliakannya.
                Mindset lokal  semacam inilah  yang  terbangun  di Desa
            Kalimendong, yang terus mendukung Nisro dalam mencegah
            terjadinya  penjarahan  di hutan negara,  dan kerusakan
            lingkungan di  hutan  rakyat.  Mindset  lokal  yang  menolak
            adanya penjarahan hutan disisipkan dalam pranata sosial yang

            baru,  agar masyarakat  dapat meningkatkan kesejahteraan
            dalam  frame  konservasi  tanah  dan  hutan.  Sebagai  aturan
            perilaku  bagi masyarakatnya,  maka  pranata  sosial  mampu
            mengkonstruksi pemikiram,  sikap,  tindakan,  dan perilaku
            masyarakat.

                Aturan perilaku yang mendukung ikhtiar Nisro, memang
            berada di ranah perubahan sosial, yang  belum  menjangkau
            perubahan kebudayaan. Meskipun  diketahui, bahwa
            perubahan sosial lambat laun akan menimbulkan terjadinya
            perubahan kebudayaan. Hanya  saja kebudayaan memiliki
            arti yang  relatif  luas,  yaitu  segala  sesuatu  yang  mencakup
            pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat
            istiadat, serta setiap  kemampuan serta  kebiasaan  manusia

            sebagai warga  masyarakat.  Walaupun dalam  prakteknya
            perubahan  sosial  dan  perubahan kebudayaan menyentuh
            aspek yang sama, yaitu metode penerimaan cara-cara baru bagi
            perbaikan masyarakat, agar dapat memenuhi kebutuhannya.

                Perubahan  sosial  yang diupayakan oleh  Nisro,  melalui
            perubahan atas  pranata  sosial  yang  berlaku di  Desa
            Kalimendong, dimaksudkan agar ada  norma dalam  pranata
            sosial  di  desa ini  yang mengatur, bahwa  untuk  setiap  satu
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124