Page 18 - Tanah Hutan Rakyat
P. 18
Tanah Hutan Rakyat 5
(2) berperan aktif sebagai pengurus lembaga kemasyarakatan
atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga,
pendidikan dan sebagainya.
Ketiga, keluarga sejahtera tahap II, yaitu keluarga yang
dapat memenuhi kebutuhan: (1) yang bersifat dasar, dan (2)
sosial psikologis, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
yang bersifat pengembangan, seperti: (1) peningkatan
keagamaan, (2) menabung, (3) berinteraksi dalam keluarga,
(4) ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat, dan (5)
mampu memperoleh informasi. Keluarga yang berada pada
tahap ini mengalami kesulitan untuk mengembangkan
kualitas hidupnya, dan cenderung statis.
Keempat, keluarga sejahtera tahap I, yaitu keluarga
yang dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologis, seperti:
(1) ibadah, (2) makan protein hewani, (3) pakaian, (4) ruang
untuk interaksi keluarga, (5) kesehatan, (6) penghasilan, (7)
baca tulis latin, dan (8) keluarga berencana. Keluarga yang
berada pada tahap ini barulah sampai pada kemampuan
memenuhi kebutuhan biologisnya saja. Sosial psikologis
belum terjangkau oleh keluarga yang berada pada tahap ini,
karena waktunya dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan
biologis.
Kelima, keluarga pra sejahtera, yaitu keluarga yang belum
dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar, seperti:
(1) pangan, (2) sandang, (3) papan, (4) kesehatan, dan (5)
pendidikan. Keluarga pra sejahtera sesungguhnya bukanlah
keluarga sejahtera, penyebutan “keluarga pra sejahtera”