Page 35 - Tanah Hutan Rakyat
P. 35
22 Aristiono Nugroho, dkk
masyarakat desa, misal antara pemilik tanah hutan rakyat
dengan yang para pengusaha hasil hutan dan pertanian.
Dengan demikian ketika pemberdayaan masyarakat
diletakkan dalam konteks Desa Kalimendong, maka terbuka
kesempatan bagi dilakukannya suatu kegiatan yang berfokus
pada: Pertama, penguatan inisiatif, dengan mendukung
inisiatif dan partisipasi tokoh dan anggota masyarakat
yang berkenan memanfaatkan tanah hutan rakyat, untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Kedua, penguatan
posisi tawar masyarakat, ketika berhadapan dengan
pengusaha hasil hutan dan pertanian; Ketiga, penguatan
gerakan masyarakat yang ingin mensejahterakan diri, melalui
optimalisasi tanah hutan rakyat; Keempat, penguatan
partisipasi masyarakat, dengan memperlihatkan besarnya
manfaat bila masyarakat berkenan terlibat dalam kegiatan
pengelolaan hutan rakyat.
Seluruh ikhtiar ini akan bermuara pada pencapaian
tujuan pemberdayan masyarakat Desa Kalimendong,
yang berupa: Pertama, enabling, yaitu menciptakan
suasana, situasi, atau kondisi yang memungkinkan potensi
masyarakat dapat berkembang. Misalnya menciptakan
suasana yang memungkinkan masyarakat Desa Kalimendong
mempromosikan hasil hutan dan hasil pertaniannya; Kedua,
empowering, yaitu memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki oleh masyarakat. Misanya dengan memberi insentif
sosial dan ekonomi pada masyarakat Desa Kalimendong,
agar mampu melakukan kapitalisasi hasil hutan dan hasil
pertanian; Ketiga, protecting, yaitu melindungi dan membela