Page 58 - Tanah Hutan Rakyat
P. 58

Tanah Hutan Rakyat  45

              dialami masyarakat.  Sebaliknya,  kegiatan ini merupakan
              “hiburan” bagi masyarakat yang mendapat kepastian hukum
              atas tanahnya, yang di atasnya dimanfaatkan sebagai hutan
              rakyat.  Dengan  demikian  fakta ini menunjukkan, bahwa
              masyarakat Desa Kalimendong jangan terus menerus berpikir
              sulit  (ojo tansah  mikirake susah),  sekali-kali  mereka harus
              gembira  (pisan-pisan  kudu bungah)  karena tanahnya telah
              memiliki kepastian hukum.

                  Oleh karena itu,  sudah  saatnya Kantor Pertanahan
              Kabupaten  Wonosobo bersungguh-sungguh,  dalam hal:
              Pertama,  mengembangkan  pemikiran,  sikap,  tindakan dan
              perilaku yang menyenangkan masyarakat. Kedua, berupaya
              agar mampu memberi opini yang tepat, mempertimbangkan
              secara komprehensif (menyeluruh), dan memuat harapan yang

              baik  atas kebutuhan masyarakat.  Ketiga, berupaya menata
              sikap agar menyejukkan masyarakat, dan dapat diwujudkan
              dalam ekspresi yang  penuh etika.  Keempat,  berupaya agar
              perilakunya  merupakan  pengulangan  atas  tindakan yang
              diperlukan bagi masyarakat, dan memberi dampak yang baik
              bagi masyarakat.

                  Sementara itu, untuk membantu perekonomian pemilik
              hutan  rakyat,  APHR  (Asosiasi  Pemilik Hutan Rakyat)
              menyeru dan membina masyarakat, agar menanam tanaman
              yang  memiliki  nilai ekonomi  tinggi di  sela-sela  tegakan
              tanaman keras. Inilah  salah  satu  upaya,  agar masyarakat
              dapat mengoptimalkan manfaat atas tanah yang dimilikinya.
              Tindakan  APHR ini  sesungguhnya merupakan  tindakan

              pemberian akses, yang dapat menjadi pendamping kegiatan
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63