Page 62 - Tanah Hutan Rakyat
P. 62
Tanah Hutan Rakyat 49
juga diarahkan agar tidak berdusta, karena akan kecewa di
kemudian hari.
Ketika masyarakat Desa Kalimendong berkenan
menghindarkan diri dari tipe “wong ra becik” (orang yang tidak
baik), maka kondisi sosio-yuridis dan sosio-ekologi desa akan
terjaga, sedangkan kondisi sosio-ekonomi akan meningkat.
“Wong ra becik” merujuk pada orang-orang yang tidak baik
pada lingkungan sosialnya dan/atau orang yang tidak baik pada
lingkungan ekologinya. Karakter sebagai “wong ra becik” layak
dihindari oleh masyarakat, agar terhindar dari konsekuensi
“ra ono pitulung” (tidak akan mendapat pertolongan), yang
berupa pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh Tuhan
dapat saja diwujudkan dalam bentuk pertolongan manusia
(Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, atau Pemerintah Pusat).
Sudah selayaknya pula masyarakat memiliki karakter
“ojo sok do ngapusi” (jangan gemar berdusta), agar segala
sesuatu yang terkait dengan aspek sosio-ekonomi dan sosio-
ekologi dapat dibangun dengan baik di Desa Kalimendong.
Karakter “ojo sok do ngapusi” perlu mendapat perhatian,
agar terhindar konsekuensi “mengko getun tibo buri” (akan
menyesal di kemudian hari). Dengan kata lain, masyarakat
Desa Kalimendong layak bersungguh-sungguh dalam
membangun aspek sosio-ekonomi dan aspek sosio-ekologis
secara bersamaan. Tidak boleh ada dusta, tipu-menipu,
atau korupsi dalam membangun kedua aspek tersebut. Hal
ini penting, agar masyarakat terhindar dari penyesalan di
kemudian hari, yaitu ketika aspek sosio-ekonomi dan aspek