Page 57 - Tanah Hutan Rakyat
P. 57
44 Aristiono Nugroho, dkk
oksigen ke udara dan mencegah tanah longsor; Ketiga, karena
tindakan yang dilakukan oleh pihak lain dipandang sebagai
bagian dari dirinya. Contoh, tindakan perusahaan pengolahan
kayu albasia memiliki keterkaitan dengan tindakan masyarakat
yang menanam albasia di tanah hutan rakyat.
Pengelolaan tanah hutan rakyat yang menyejahterakan
mendapat dukungan dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Wonosobo pada antara tahun 2009 hingga tahun 2013, melalui
layanan sertipikasi tanah massal yang berupa: (1) PRONA, (2)
PRODA, dan (3) UKM (Usaha Kecil dan Menengah). PRONA
yang dilaksanakan di Desa Kalimendong sebanyak 50 bidang,
dan PRODA yang dilaksanakan di desa ini juga sebanyak 50
bidang. Sertipikasi tanah massal melalui PRONA dan PRODA
yang dilaksanakan di Desa Kalimendong juga meliputi hutan
rakyat, yang dimiliki dan dirawat dengan baik oleh masyarakat.
Dengan demikian sertipikasi tanah massal (seperti: PRONA
dan PRODA) dapat berperan sebagai insentif bagi masyarakat,
yang semakin mendorong mereka untuk menjaga kelestarian
fungsi tanah, hutan, dan lingkungannya. Kegiatan sertipikasi
massal juga merupakan bagian dari kegiatan pendaftaran
tanah, yang sering pula disebut sebagai kegiatan “legalisasi
asset”.
Kegiatan sertipikasi tanah massal di Desa Kalimendong
relevan dengan nasehat orang-orang tua di desa ini, “ojo
tansah mikirake susah, pisan-pisan kudu bungah” (jangan
terus menerus berpikir sulit, sekali-kali harus gembira).
Bukankah sertipikasi tanah massal layak disebut, sebagai
usaha menghentikan pikiran susah atau sulit yang sedang