Page 59 - Tanah Hutan Rakyat
P. 59

46    Aristiono Nugroho, dkk

            legalisasi  asset  yang dilakukan oleh  Kantor  Pertanahan
            Kabupaten  Wonosobo.  Telah  diketahui,  bahwa  keberadaan
            hutan rakyat di Desa Kalimendong sesuai dengan Pola Tata
            Ruang Kabupaten Wonosobo yang disahkan pada tahun 2011,
            yang isinya antara lain kawasan lindung dan kawasan budidaya
            yang berfungsi lindung.
                Kegiatan legalisasi  asset  dan  pemberian  akses  pada

            masyarakat Desa Kalimendong memberi  daya  dorong  bagi
            pengelolaan  tanah hutan  rakyat. Kondisi ini  memberi
            makna yang kuat bagi pencapaian kesejahteraan masyarakat
            yang bernuansa konservasi. Keterpaduan langkah  antara
            kesejahteraan dan  konservasi  yang dilakukan  masyarakat
            memperlihatkan  keterkaitan  tak  terpisahkan,  antara aspek
            sosio-ekonomi  (kesejahteraan)  dengan aspek  sosio-ekologis

            (konservasi).  Harmonisasi aspek  sosio-ekonomi  dengan
            aspek  sosio-ekologis memperlihatkan kecermatan  tindakan
            masyarakat, sehingga mampu mencegah terjadinya kesulitan
            di kemudian hari. Kearifan mindset lokal semacam ini biasa
            dikenal sebagai nasehat, yang isinya menyatakan, “nyambut
            gawe ojo sembrono, mengko mundak uripe soro” (bila bekerja
            jangan sembarangan, karena nanti hidupnya akan sulit atau
            susah).

                Sudah selayaknya masyarakat tidak bekerja sembarangan,
            ketika mengelola wilayah dengan topografi bergelombang dan
            terjal. Masyarakat telah memperhatikan aspek sosio-ekologis,
            yang  selanjutnya diiringi  dengan aspek  sosio-ekonomi.
            Setelah masyarakat berhasil membangun percaya diri, bahwa

            konservasi yang  dilaksanakan akan  menyejahterakan,  maka
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64