Page 66 - Tanah Hutan Rakyat
P. 66

Tanah Hutan Rakyat  53

              Kalimendong”.  Oleh karena itu,  tidaklah  relevan ketika
              revolusi dijadikan alasan  untuk  menghadirkan  perseteruan
              ideologis.
                  Upaya  menghadirkan  perseteruan  ideologis  di Desa
              Kalimendong  tentu saja  berdampak  pada  kondisi sosio-
              ekonomi dan sosio-ekologis di desa ini, yang pada akhirnya
              merugikan masyarakat  desa. Oleh karena itu, masyarakat

              mendukung ikhtiar Narjo  untuk  meredam  dampak
              perseteruan  ideologis, agar  kondisi  sosio-ekonomi  dan
              sosio-ekologis  semakin baik. Ikhtiar ini  wajar, karena
              menurut K.J.  Veeger (1990),  manusia  tidak  secara  pasif
              menerima saja pengetahuannya dari luar, tetapi secara aktif
              dan  dinamis membentuk  sendiri  pengetahuan (pemikiran)
              dan  perilakunya.  Lingkungan  hidup  dan  situasinya  tidak

              mendeterminir (membatasi)  dia,  tetapi merupakan kondisi
              yang menjadi dasar bagi penentuan sikapnya.
                  Serpihan  revolusi  sosial  yang menyusup ke Desa
              Kalimendong dalam bentuk perseteruan ideologi merupakan
              dampak  rembesan  revolusi  sosial  yang  digagas oleh  Leon
              Trotsky,  yang  berupa revolusi  diktator proletariat.  Revolusi

              ini  bercirikan pergolakan,  yang  membuka  suatu zaman
              baru  dalam kehidupan masyarakat melalui  transformasi
              yang  fundamental. Revolusi ini  terkadang memiliki nuansa
              kekerasan atau  paksaan,  terutama dalam  menata  kembali
              kelas  sosial  dan distribusi  kekuasaan.  Pandangan  yang
              digunakan antara lain berupa pemahaman bahwa perubahan
              mendasar hanya mungkin  terlaksana bila  sistem  sosial  dan

              kaum elit diganti. Oleh karena itu, Narjo berupaya meredam
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71