Page 70 - Tanah Hutan Rakyat
P. 70
Tanah Hutan Rakyat 57
Bahkan secara umum dapatlah dikatakan, bahwa Masyarakat
Desa Kalimendong saat itu sangat mengandalkan tanaman
kopi, untuk menopang kebutuhan ekonominya. Kondisi ini
berakibat pada lemahnya perhatian masyarakat terhadap
aspek sosio-ekologi (konservasi tanah dan hutan).
Oleh karena masyarakat Desa Kalimendong sangat
mengandalkan kopi, maka Mertodiwiryo memberi perhatian
yang cukup pada tanaman ini. Ia mulai mendorong
masyarakat untuk mengelola kebun kopi dengan baik, dengan
cara: Pertama, meningkatkan semangat masyarakat dalam
mengelola kebun kopi, agar dapat memperoleh penghasilan
yang baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kedua,
mengingatkan masyarakat agar berkenan mengurangi
berbagai biaya yang tidak perlu dalam mengelola kebun kopi.
Ketiga, menganjurkan masyarakat untuk merawat pohon kopi
dengan sungguh-sungguh, agar dapat menghasilkan produk
yang baik dan banyak. Keempat, meminta masyarakat agar
memproses hasil kopinya dengan memperhatikan kualitas,
agar kopi yang dihasilkan memiliki harga yang tinggi.
Namun upaya Mertodiwiryo belum menampakkan hasil
yang sesuai dengan harapannya, karena ternyata kondisi sosio-
ekonomi masyarakat Desa Kalimendong masih belum baik.
Akibatnya masyarakat semakin tidak memberi perhatian yang
cukup pada aspek sosio-ekologi (konservasi tanah dan hutan),
sebab mereka masih disibukkan oleh aspek sosio-ekonomi
yang belum memperlihatkan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan. Selain itu, Orde Baru yang pada awalnya dianggap
simpatik dan penuh nuansa kerakyatan, ternyata lambat