Page 74 - Tanah Hutan Rakyat
P. 74
Tanah Hutan Rakyat 61
perilaku yang diperoleh dari hasil pengalaman, yang berguna
untuk menyiasati dinamika hidup.
Sementara itu, ketika Ahmad Makwar mengingatkan
masyarakat tentang pentingnya tanah, maka hal ini sesuai
dengan pandangan Rusdi (2012:58) yang menyatakan, bahwa
bagi seorang petani, tanah merupakan satu-satunya harta
yang paling berharga, karena tanah dapat dipergunakan untuk
mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sementara itu, Padmo
(2000:20) menyatakan, bahwa tanah bagi seorang petani
merupakan sesuatu yang membahagiakan, karena selain dapat
memenuhi kebutuhan hidup, juga memberi kesempatan pada
pemiliknya untuk terlibat dalam pengambil keputusan pada
kegiatan di desa. Seruan agar masyarakat mengelola tanah
yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, direspon oleh sebagian
masyarakat dengan perilaku yang mengarah pada konservasi
tanah. Perilaku ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Desa Kalimendong, yang mengarah pada kesejahteraan. Pada
fenomena ini diketahui, bahwa perilaku masyarakat yang
berkaitan dengan kesejahteraan dan konservasi tidaklah
dibentuk dengan “bahan baku” insting, melainkan dibentuk
berdasarkan informasi yang diperoleh ketika masyarakat
berinteraksi dengan Ahmad Makwar. Ketika tindakan
mengelola tanah (konservasi tanah) dilakukan secara terus
menerus, atau menjadi kebiasaan, maka saat itulah terbentuk
perilaku masyarakat. Dengan demikian perilaku masyarakat
ketika mengelola tanah dibentuk berdasarkan kebiasaan,
meskipun diketahui kebiasaan tersebut dibentuk melalui
interaksi masyarakat dengan Ahmad Makwar.