Page 69 - Tanah Hutan Rakyat
P. 69
56 Aristiono Nugroho, dkk
Ikhtiar Narjo memang tidak sepenuhnya berhasil, karena
gerakan pembersihan unsur komunis dari masyarakat Desa
Kalimendong tidak semata-mata dilakukan oleh masyarakat
Desa Kalimendong, melainkan juga dilakukan oleh
masyarakat dari luar Desa Kalimendong. Kondisi inilah yang
berupaya diatasi oleh Mertodiwiryo, untuk mengembalikan
ketentraman di Desa Kalimendong.
Perbedaan kecenderungan antara masyarakat Desa
Kalimendong dengan masyarakat dari luar Desa Kalimendong
memang mempersulit Mertodiwiryo dalam mengembalikan
ketentraman di Desa Kalimendong. Tetapi perlahan-lahan hal
ini dapat diatasi, ketika antara masyarakat Desa Kalimendong
dengan masyarakat dari luar Desa Kalimendong saling
menyempurnakan makna. Pada awalnya terbuka peluang
terjadinya “benturan” makna antara keduanya, terutama
karena masih berlangsungnya histeria anti komunis di luar
Desa Kalimendong. Namun akhirnya histeria mereda, dan
masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Wonosobo mulai
hidup normal.
Setelah gerakan pembersihan unsur komunis mereda,
Mertodiwiryo mulai menata situasi dan kondisi sosio-
ekonomi Desa Kalimendong. Upayanya relatif berat, karena
sebagian masyarakat Desa Kalimendong masih belum
bersungguh-sungguh dalam menggarap tanahnya. Banyak
bidang tanah yang dibiarkan begitu saja, tidak digarap
atau tidak diolah oleh masyarakat. Sementara itu, sebagian
masyarakat desa yang berkenan menggarap tanahnya, mereka
lebih memilih menanam padi, jagung, ketela pohon, dan kopi.