Page 73 - Tanah Hutan Rakyat
P. 73
60 Aristiono Nugroho, dkk
modal, dan tenaga kerja keluarga, serta memperkecil
terjadinya resiko kegagalan usaha. Selain itu, pemberian
perhatian yang memadai pada aspek sosio-ekologi akan sesuai
dengan pandangan Orgendo (1998) yang menyatakan, bahwa
diversifikasi usaha tani ini dilakukan dengan memperhatikan
lingkungan, sehingga tidak terjadi degradasi tanah.
C. Ahmad Makwar (Tahun 1981 – 1982)
Mertodiwiryo meninggal tahun 1981 dan digantikan oleh
Ahmad Makwar, yang menjabat tahun 1981 – 1982. Sebagai
pengganti sementara, maka Ahmad Makwar lebih memfokuskan
diri pada upaya menyelesaikan pekerjaan Mertodiwiryo yang
belum tuntas, misalnya membantu masyarakat agar dapat
mengatasi harga kopi yang merosot. Caranya dengan mengajak
masyarakat untuk tidak lagi menjual kopinya dengan sistem
ijon kepada para tengkulak, agar mereka tidak mudah dibelit
utang-piutang oleh para tengkulak. Selain itu, Ahmad Makwar
selalu mengingatkan masyarakat agar mengelola tanah yang
dimiliki dengan sebaik-baiknya.
Upaya Ahmad Makwar untuk menyadarkan masyarakat
agar tidak tidak lagi menjual kopinya dengan sistem ijon
kepada para tengkulak, dan agar masyarakat mengelola tanah
yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, relevan dengan proses
pembentukan perilaku masyarakat. Sebagaimana diketahui
perilaku masyarakat dibentuk melalui dua proses, yaitu:
Pertama, perilaku nature, yaitu perilaku yang diperoleh dari
keturunan dalam bentuk insting biologis, yang berguna untuk
mempertahankan hidup. Kedua, perilaku nurture, yaitu