Page 75 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 75
wilayah DKI Jakarta dan Bekasi. Dari 30 orang tersangka tersebut,
sebanyak 13 orang diantaranya merupakan pegawai internal
Badan Pertanahan Nasional yang terdiri dari tujuh orang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dan enam orang lainnya merupakan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Keterbukaan informasi
mengenai keterlibatan pegawai internal Badan Pertanahan
Nasional dalam kasus mafia tanah menjadi fakta dan salah satu
bukti bahwa Hadi Tjahjanto selaku Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional memegang komitmen
untuk tidak pandang bulu dalam memberantas kasus mafia tanah
di Indonesia meskipun kasus tersebut melibatkan pegawai internal
institusi pertanahan tersebut.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian ATR/BPN Sunraizal,
S.E., M.M., CFrA., CFE., CGAE., QRGP. mengatakan berdasarkan
data Target Operandi (TO) Kementerian ATR/BPN Tahun 2018
sampai dengan Tahun 2022 per 22 Agustus 2022 target operandi
Kementerian ATR/BPN adalah 245 kasus namun pada kenyataannya
terdapat 252 kasus yang telah ditangani oleh Kementerian
ATR/BPN. Sedangkan berdasarkan pada hasil rapat koordinasi
penanganan kasus target operandi mafia tanah terdapat 244 kasus
yang terindikasi melibatkan mafia tanah dan pada kenyataannya
sudah sebanyak 252 kasus yang telah ditangani oleh Kementerian
ATR/BPN.
Tabel 1. Jumlah Kasus Melibatkan Mafia Tanah
No. Tahun Target Realisasi
1. 2018 61 Kasus 63 Kasus
2. 2019 61 Kasus 62 Kasus
3. 2020 61 Kasus 62 Kasus
4. 2021 61 Kasus 64 Kasus
JUMLAH 244 Kasus 251 Kasus
Sumber: Data Kementerian ATR/BPN
64 Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat