Page 73 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 73

Nasional  yang  tertuang  dalam  program  nawacita  Presiden  Joko
            Widodo  tahun 2014  yaitu  tentang Pendaftaran  Tanah Sistematis
            Lengkap (PTSL) yang ditargetkan sebanyak 126 juta bidang tanah
            di Indonesia dapat terpetakan pada tahun 2025. Data Kementerian
            ATR/BPN  menunjukkan  bahwa  PTSL  yang  sudah  dimulai  sejak
            tahun 2017 hingga akhir tahun 2021 telah menghasilkan total bidang
            tanah terdaftar sejumlah 94,2 Juta (74,8%) dan total bidang tanah
            bersertipikat sejumlah 79,4 Juta (63 %) (Sutaryono, 2022).
                Selain  melaksanakan  kegiatan  PTSL,  Kementerian  ATR/
            BPN memiliki beberapa hal  yang  diamanahkan  oleh negara
            kepada lembaga tersebut seperti reforma agraria, legalitas tanah
            serta pengadaan  tanah untuk pembangunan.  Namun,  dalam
            pelaksanaan  beberapa amanah  tersebut ditemukan  beberapa
            kendala yang dihadapi oleh Kementerian ATR/BPN salah satunya
            adalah kejahatan pada bidang pertanahan atau yang sering disebut
            dengan mafia tanah.

                Kasus kejahatan pada sektor pertanahan tentunya tidak hanya
            menjadi perhatian oleh masyarakat, namun juga menjadi perhatian
            khusus beberapa  pihak  termasuk lembaga  tertinggi negara  yaitu
            Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Presiden Joko Widodo
            resmi  melantik  mantan  Panglima  TNI  Marsekal  TNI  (Purn.)  Dr.
            (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/
            Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan A. Djalil
            pada tanggal 15 Juni 2022 di Istana Negara. Dalam sambutannya,
            Presiden Joko  Widodo memberikan  arahan  yang  cukup jelas
            kepada Menteri  ATR/BPN  yang baru  yaitu  untuk menyelesaikan
            pensertipikatan  tanah  milik rakyat, penanganan  sengketa  kasus
            pertanahan termasuk mafia tanah, hingga melakukan percepatan
            terkait penyelesaian lahan dan tata ruang untuk pembangunan Ibu
            Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Tiga hal ini menjadi
            fokus pekerjaan yang diprioritaskan oleh Kementerian Agraria dan



            62    Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78