Page 69 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 69
ketentuan dalam Perpres No. 86 Tahun 2018 tentang Reformasi
Agraria, Termasuk Permendagri No. 52 tahun 2014, Permen LHK
No. P32/Menlhk-Setjen/2015, serta Permen ATR/BPN No. 10 tahun
2016.
Referensi
Arizona, Y., Malik & Ishimora, I. L., 2017. Pengakuan Hukum
terhadap Masyarakat Adat: Trend Produk Hukum Daerah
dan Nasional Pasca Putusan MK 35/PUU-X/2012, Jakarta:
Epistema Institute.
Bruce, J. W., Migot-Adholla, S. E. & (eds), 1994. Searching for
Land Tenure Security in Africa. Dubuque: Kendall/Hunt
Publishing Company.
Cahyaningrum, D., 2012. Pemanfaatan Tanah Adat untuk
Kepentingan Penanaman Modal di Bidang Perkebunan.
Negara Hukum, 3(1), pp. 21-40.
Cahyaningrum, D., 2021. Pemberantasan Mafia Tanah. Info Singkat,
XIII(23), pp. 1-6.
Destriana, A. & Allagan, T. M. P., 2022. Peran Pejabat Pembuat Akta
Tanah dalam Administrasi Petanahan melalui Sertipikat
Tanah Elektronik. Pakuan Law Review (PALAR), 8(01), pp.
91-106.
Fitzpatrick, D., 2005. ‘Best Practice’ Options for the Legal
Recognition of Customary Tenure. Development and
Change, Volume 36, pp. 449-475.
Larson, A. M., 2013. CIFOR. [Online] Available at: https://www.
cifor.org/publications/pdf_files/Books/BLarson1302.pdf
[Accessed 22 Oktober 2022].
Pradhani, S. I., 2020. Perspektif Pemikiran Hukum Barat dalam
Penemuan Hukum Adat oleh Hakim: Studi Kasus Putusan
Sengketa Tanah Adat di Pengadilan Negeri Muara Teweh,
58 Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat