Page 67 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 67

tepat. Hal ini yang kemudian oleh Utama (2020) disebut sebagai
            “kehabisan bahan bakar” sebelum sempat memperjuangkan hak
            tenurialnya.


            Alternatif Pembaharuan Strategi Pengakuan Hak
                Alternatif pembaharuan  strategi pengakuan  hak yang  ingin
            penulis sampaikan adalah pengakuan teregister pada hak tenurial
            MHA dalam bentuk Surat Keputusan (SK) yang terlepas dari Perda
            pengakuan.  Peraturan  yang berlaku  saat ini  adalah  pengakuan
            hutan adat yang dikelola oleh komunitas masyarakat hukum adat
            melalui produk hukum SK Bupati juga SK Menteri LHK. Kemudian
            apa saja yang menjadi pembeda antara alternatif yang diajukan?
                Untuk menjawab hal tersebut terlebih dahulu perlu diuraikan
            mengapa alternatif tersebut layak diajukan. Pertama, dalam UUPA
            MHA tidak dapat mendaftarkan tanahnya secara komunal. Tenurial
            berdimensi komunal yang hingga kini dikenal sebagai “hak ulayat”
            merupakan milik bersama meskipun terdapat perbedaan bentuk
            penguasaan (publik dan individu).
                UUPA membatasi mereka  yang  dapat mendaftarkan  tanah
            hanya individu atau badan hukum. Perwakilan oleh Kepala Adat
            tidak dapat dilakukan karena batas maksimal kepemilikan adalah
            2 hektar,  sedangkan  pendaftaran  per  anggota kaum  tidak bisa
            dilakukan karena risiko tanah akan dijual lepas (Cahyaningrum,
            2012). Maka tidak memungkinkan MHA untuk memiliki sertipikat
            sebagai  alat  pembuktian  yang  kuat  terhadap  hak  ulayat  yang
            bersifat komunal.

                Kedua,  terdapat peluang untuk  dapat  mendaftarkan  tanah
            milik  komunal,  yaitu  dengan  mengidentifikasi subjek sebagai
            “kelompok  masyarakat  dengan  Hak  Kepemilikan  Bersama”
            sebagaimana dalam Perpres No. 86 tahun 2018 tentang Reformasi




            56    Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72