Page 78 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 78

tanah adalah kasus bersama, setidaknya dalam menangani kasus
            mafia tanah harus melakukan sinergi antar instansi dan lembaga
            diantaranya  internal  Kementerian  ATR/BPN,  Aparat  Penegak
            Hukum, Aparat Peradilan hingga Pemerintah Daerah.

                Mafia tanah tidak hanya bekerja secara individu namun juga
            bekerja secara terstruktur dan terorganisir secara sistematis dalam
            melaksanakan modusnya. Mafia  tanah memiliki  tipologi  yang
            kompleks sehingga kecil kemungkinan sebuah kasus mafia tanah
            hanya melibatkan kejahatan perseorangan. Dalam hal kelompok
            mafia tanah, mata rantai mafia tanah pasti akan melibatkan banyak
            unsur baik  dari  eksternal maupun internal BPN. Sama halnya
            seperti mata rantai lainnya, dalam mafia tanah tentunya memiliki
            peran dan fungsinya masing-masing. Ada yang berperan sebagai
            inisiator,  penyandang dana,  sebagai  perantara dan  sebagainya.
            Namun berbagai peran tersebut tidak akan pernah dapat mencapai
            tujuan yang ingin mereka capai tanpa adanya ‘bantuan dari orang
            dalam’ selaku pemegang kebijakan atau yang mengetahui terhadap
            sistem penyelenggaraan pelayanan pertanahan  dan ruang.
            Nampaknya upah pemberian negara terhadap pekerja internal BPN
            dianggap  belum cukup oleh  beberapa oknum.  Hingga akhirnya
            mereka menghalalkan beberapa cara untuk ‘mencari penghasilan
            tambahan’ dengan bekerja sama dengan Sebagian oknum untuk
            kepentingan dirinya pribadi.

                Bentuk  kerja  sama  yang  dilakukan  oleh  Kementerian  ATR/
            BPN terhadap beberapa instansi lain terbilang cukup bermanfaat,
            namun harapannya kerja  sama ini  dapat  terjalin  dengan baik
            hingga kapan pun. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan
            kegiatan yang mengikutsertakan instansi luar sehingga silaturahmi
            antara Kementerian ATR/BPN dengan instansi lain dapat terjalin
            dengan harmonis baik di tingkat pusat, provinsi maupun ditingkat
            paling bawah yaitu kabupaten/kota. Ajang silaturahmi ini dapat



                               Strategi Kolaboratif Penyelesaian Sengketa, Konflik, dan      67
                                  Perkara Pertanahan dan Pemberantasan Mafia Tanah
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83