Page 150 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 150
Perumusan Rencana Aksi Penataan Akses Reforma Agraria Berbasis Potensi 141
Wilayah Desa dan Analisis Ekonominya Guna Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Pada tahun 2020, Pemerintah Desa Sendang bekerjasama
dengan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada)
menggelar pelatihan pembibitan buah bagi relawan, karang taruna,
perangkat desa dan ibu-ibu PKK (Pembinaan Keluarga Sejahtera).
Kemudian pada Bulan Juni tahun 2021 Pemerintah Desa Sendang
mewujudkan Green House Kebun Buah Anggur di tanah kas desa,
Dusun Sokogunung, sebagai tindak lanjut pelatihan pembibitan di
tahu 2020. Green House Anggur berlokasi di atas Tanah Kas Desa
di Dusun Sokogunung, tepatnya di sebelah Utara lokasi take off
paralayang Puncak Joglo. Pemerintah Desa Sendang bermaksud
untuk memaksimalkan potensi desa, khususnya usaha pertanian.
Program pembangunan Green House Anggur didanai dari
Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 41.000.000,- (Empat Puluh Satu
Juta Rupiah), sedangkan pengelolaannya merupakan kolaborasi
antara berbagai pihak, seperti: Perangkat Desa Sendang, Relawan
Destana, dan Karang Taruna Desa Sendang. Kehadiran Green House
Anggur dimaksudkan agar wisatawan tidak hanya dapat menikmati
indahnya pemandangan, melainkan dapat pula melakukan wisata
ekonomi dengan membeli anggur dari Green House Anggur,
sehingga dapat lebih memberi daya tarik bagi wisatawan dan
sekaligus dapat menggerakkan ekonomi warga dengan lebih cepat.
Sebagaimana diketahui, Desa Sendang memiliki objek wisata desa
yakni Wisata Watu Cenik dan Wisata Puncak Joglo yang dikelola
BUMDes Sendang Pinilih (Desa Sendang).
Pemerintah Desa Sendang juga memiliki Program Ketahanan
Pangan, yang merupakan salah satu bentuk inovasi Pemerintah Desa
Sendang, terutama dalam menjaga asupan gizi bagi keluarga, dengan
mendorong masyarakat agar secara mandiri mampu memenuhi
kebutuhan pangannya. Inovasi ini dirancang untuk terwujudnya
model ketahanan keluarga dalam pemenuhan asupan gizi harian
keluarga. Implementasinya juga akan menjadi bagian dari proses
pendidikan masyarakat tentang pentingnya kedaulatan pangan.
Proses modeling ini selanjutnya dapat direplikasikan ke berbagai
wilayah, agar masyarakat mampu menekan biaya pengeluaran