Page 17 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 17
8 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
gambaran masyarakat yang ada di Kabupaten Sijunjung. Masyarakat
di Kabupaten Sijunjung merupakan bagian dari masyarakat
Minangkabau yang mendominasi wilayah Sumatera Barat. Secara
teritorial, Minangkabau terbagi atas 3 (tiga) bagian wilayah, yaitu: 4
a. Darek (Daerah Dataran Tinggi) yang terdiri dari Luhak
Agam, Luhak Tanah Datar, dan Luhak Lima Puluh Koto.
Wilayah darek adalah wilayah daratan yang pertama kali
ditinggali oleh masyarakat Minangkabau .
5
b. Pasisia yaitu daerah yang berada di sepanjang pantai bagian
barat/tengah Pulau Sumatera, dimulai dari perbatasan
daerah Bengkulu, sampai perbatasan Tapanuli bagian
Selatan;
c. Rantau yaitu daerah tempat aliran sungai dan bermuara ke
sebelah timur yang berbatasan dengan selat Malaka dan
laut Cina Selatan.
Berbeda dengan pembagian wilayah geografis tersebut di
atas, Minangkabau juga dapat dikelompokkan menurut sistem
pemerintahan adatnya yang dikenal dengan kelarasan. Sistem
pemerintahan kelarasan adalah suatu tata cara turun temurun
dari pendiri adat Minangkabau yang pertama yaitu Datuk Perpatih
Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan. Sistem pemerintahan
Datuk Perpatih Nan Sabatang dinamakan kelarasan “Bodi Caniago”
yang menggunakan sistem demokrasi dalam pemerintahan adat
dimana semua penghulu memiliki kedudukan yang sama. Sistem
pemerintahan Datuk Ketumanggungan dinamakan kelarasan “Koto
Piliang” yang menggunakan cara pengambilan keputusan secara
berjenjang naik bertangga, hierarki, sehingga penghulu mempunyai
kedudukan yang tidak sama melainkan ada tingkatannya seperti
adanya penghulu andiko, penghulu suku, dan penghulu pucuk.
2. Kekerabatan pada Masyarakat Adat Sijunjung
4 Helmy Panuh, 2012, Peranan Kerapatan Adat Nagari Dalam Proses Pendaftaran Tanah Adat di
Sumatera Barat, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hlm: 21.
5 Gusveri Handiko, diunggah tanggal 1 November 2020, https://dutadamaisumaterabarat.id/
mengenal-luhak-nan-tigo-asal-mula-budaya-minangkabau/, diakses tanggal 5 Agustus 2022 pukul
07.52 WIB.