Page 22 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 22
Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat 13
di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Menurut Pasal 1 angka 6 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Barat No. 16 Tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya,
Hak Ulayat adalah Hak Penguasaan dan hak milik atas bidang tanah
beserta kekayaan alam yang ada di atasnya dan di dalamnya dikuasai
secara kolektif oleh masyarakat hukum adat Provinsi Sumatera
Barat. Pasal 1 angka 7 Peraturan Daerah dimaksud, Tanah Ulayat
merupakan bidang tanah pusaka beserta sumber daya alam yang
ada di atasnya dan di dalamnya, diperoleh secara turun temurun
merupakan hak masyarakat hukum adat Provinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan Perda tersebut terdapat kriteria yang masih bersifat
umum mengenai jenis-jenis tanah ulayat serta yang dapat sebagai
subyek hak.
Keberadaan hak ulayat di Kabupaten Sijunjung sama tuanya
dengan keberadaan masyarakat Minangkabau. A. A. Navis dalam
Thalib menyebutkan bahwa setiap nagari di Minangkabau
mempunyai hak ulayat dengan batas-batas yang sesuai dengan
keadaan alam sekitarnya, seperti puncak bukit atau sungai . Hak
11
ulayat dalam suatu nagari terdiri dari 2 hal, yaitu hak ulayat nagari
yang berupa hutan yang menjadi cagar alam dan tanah cadangan
nagari yang sering disebut juga hutan tinggi. Tanah ulayat kaum, yaitu
tanah yang dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh anggota kaum
dalam nagari. Tanah ulayat nagari di bawah kekuasaan penghulu 4
suku sedangkan ulayat kaum di bawah kekuasaan penghulu andiko.
2. Klaim Keberadaan Tanah Ulayat Nagari dan Ulayat Suku
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
BPN No. 5 Tahun 1999 bahwa penentuan kriteria, pelaksanaan
penelitian dan pendaftaran hak ulayat harus diatur lebih lanjut
dalam peraturan daerah. Merujuk pada Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan
Pemanfaatannya, ada empat jenis tanah ulayat yaitu: ulayat nagari,
ulayat suku, ulayat kaum, dan ulayat Rajo. Berdasarkan hasil
penelitian lapangan, di Sijunjung tidak ditemukan adanya tanah
11 Sjofjan Thalib, Op. Cit. Hlm: 51.