Page 26 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 26

Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat     17
                                             di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
                 Setiap  anggota kaum  dari  masing-masing  suku mempunyai
             hak  untuk mengakses ke  tanah  ulayat  suku  yang  disebut hak
             wenang pilih. Artinya setiap anggota kaum diperkenankan memilih
             sebidang  tanah  yang diinginkannya di  tanah  ulayat  suku  sesuai
             dengan  kebutuhannya.  Tanah  yang digunakan oleh  suatu  kaum
             disebut  ganggam bauntuak.  Tanah ini memberikan hak  eksklusif
             kepada penerimanya untuk  menggunakan,  memanfaatkan,  dan
             mengonsumsi hasilnya yang diberikan secara terus menerus. Tetapi
             tidak menghalangi  kemungkinan  terjadinya  pembagian kembali
             ganggam bauntuak itu setelah kaumnya berkembang karena kontrol
             ulayat masih kuat. Jika  pemegang  ganggam bauntuak meninggal
             dunia,  maka  tanahnya diwariskan  kepada anak-anak dalam garis
             keturunan perempuan.

                 Pengelolaan dan pengaturan tanah ulayat kaum dilakukan oleh
             mamak  kepala  waris.  Terdapat dua  pemimpin  dalam  suatu  kaum
             yaitu Mamak Kepala Waris (MKW) yang merupakan laki-laki tertua
             dalam suatu kaum dan Mamak Kepala Kaum (MKK) yang merupakan
             laki-laki yang dituakan dalam suatu kaum yang selanjutnya dilantik
             menjadi Penghulu.  Selanjutnya, tiap Penghulu akan dipilih untuk
                              16
             mewakili kaum tersebut menjadi anggota KAN.
                 Mamak berkewajiban memelihara  anggota  jurainya,  yaitu
             wanita-wanita  serta anak-anak  yang  belum akil  baliq  serta
             keselamatan harta pusaka kaum. Mamak bertugas memelihara atau
             mengusahakan semua pemenuhan kepentingan hidup baik material
             seperti  perawatan  rumah  gadang serta  kepentingan  moril seperti
             memberi  nasehat  kepada  wanita-wanita  dan  kemenakan.  MKW
             memiliki peran ke luar dan ke dalam guna mengatur pengolahan
             dan peruntukan  tanah ulayat  kaum  serta  sebagai penanggung
             jawab terhadap sengketa tanah ulayat kaum. MKW memiliki tugas
             untuk membuat Ranji/diagram garis keturunan ibu sebagai syarat
             pendaftaran tanah ulayat kaum.





             16   Hasil wawancara dengan Epi Radisman Datuk Paduko Alam, Ketua LKAAM Kab. Sijunjung pada
               hari Jumat 27 Mei 2022 Pukul 19.00 WIB.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31