Page 30 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 30

Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat     21
                                             di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
             alam akibat  ketidakseimbangan alam,  maka dilakukan  usaha
             penatagunaan tanah  ulayat.  Hal tersebut  sebagaimana  istilah  di
             Minangkabau “nan data  dijadikan parumahan, nan baraie dijadikan
             sawah, nan lereng dijadikan ladang, nan tunggang dijadikan hutan,
             gurun tampek pusoro, tanjuan dijadikan paninjauan.” Artinya yang
             datar  dijadikan  perumahan,  yang  berair  dijadikan  sawah,  yang
             lereng dijadikan ladang, yang miring dijadikan hutan, gurun tempat
             pekuburan, tanjung dijadikan tempat peninjauan.
                 Atas  dasar  hal tersebut,  tanah  ulayat  memiliki  fungsi  yang
             dapat ditinjau dari 3 (tiga) aspek, yaitu aspek sosial budaya, aspek
             sosial ekonomi, dan aspek jaminan sosial. Dari aspek sosial budaya,
             fungsi tanah ulayat berkaitan dengan sistem kekerabatan, dimana
             tanah ulayat dapat dianggap sebagai perekat antar warga masyarakat
             hukum adat dan dengan pemimpinnya. Hal ini sebagaimana prasyarat
             terbentuknya masyarakat hukum adat adalah adanya struktur sosial
             yang telah mapan, kesamaan tempat kelahiran, tempat tinggal,  dan
             kesamaan asal usul nenek  moyang dan  budaya.  Dari aspek sosial
             ekonomi, tanah ulayat memiliki fungsi memberikan kesejahteraan
             lahir dan batin bagi warganya. Tanah ulayat berfungsi sebagai sosial
             aset artinya tanah ulayat dapat didayagunakan untuk pemenuhan
             kebutuhan  warga masyarakat hukum  adat  untuk menjalankan
             aktivitas ekonominya. Fungsi tanah ulayat dari aspek jaminan sosial
             adalah sebagai representasi model jaminan sosial tradisional. Konsep
             ini akan semakin efektif pada saat pemerintah tidak memberikan
             jaminan sosial dan ekonomi kepada warganya.


             E.  Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat di Kabupaten Sijunjung
                 Kegiatan  pendaftaran  tanah  yang dilakukan oleh  Kantor
             Pertanahan Kabupaten Sijunjung  dilakukan  untuk  mencapai
             target  terdaftarnya  seluruh  bidang  tanah  yang  ada di  Indonesia.
             Terdapat 187.500  perkiraan jumlah bidang  tanah  yang  ada  di
             Kabupaten Sijunjung.  Dari  angka  tersebut, 146.500  bidang  tanah
             telah terpetakan dan 41.000 bidang tanah yang belum terdaftar. Hal
             ini menunjukkan target pendaftaran tanah belum mencapai 100%
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35