Page 29 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 29

20     Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
             padi, tidak pula ada tanaman tua yang dapat dijadikan uang, maka
             harta pusaka tinggi boleh digadaikan.

                 Senada dengan gadai, pemanfaatan harta kekayaan nagari, ulayat
             suku dan kaum oleh investor/swasta, BUMN, BUMD, Koperasi, dan
             Yayasan dilakukan dengan cara adat  “adat  diisi limbago dituang”
             berdasarkan mufakat berupa  yaitu: a) Sebagai penyertaan saham; b)
                                       19
             Sebagai penyertaan hak guna usaha; c) Sebagai penyertaan hak guna
             bangunan; d) Sebagai penyertaan hak pakai; e) Sebagai penyertaan
             hak sewa; f) Sebagai penyertaan hak pengelolaan; dan g) Sebagai
             penyertaan dalam bentuk lain.


             3.  Peralihan hak melalui jual beli atau hibah
                 Peralihan atau jual beli tanah umumnya dilakukan masyarakat
             terhadap harta  pusaka  rendah. Hal ini  karena harta  tersebut
             merupakan harta  pencarian  yang bebas  dari  ikatan hukum  adat
             masyarakat  setempat.  Hakikatnya  tanah  ulayat  tidak  bisa  dijual-
             beli ataupun digadai namun pada kenyataannya itu hanya terucap
             dalam perkataan saja. “Sebenarnya tidak boleh dijual, itu dikata-kata
             saja” . Meskipun tanah ulayat telah terjual ataupun tergadai harus
                 20
             kembali ditebus: “Sebenarnya tidak boleh dijual, itu dikata-kata saja.
             Bisa diambil lagi dengan ditebus. Yang menobusi (tebus) ini artinya
             berapa dia mau mengembalikan ke kita. Tidak sebanyak yang tasando
             (tergadai) yang lalu itu, uang yang waktu itu. Tanah ulayat tergadai
             atau istilah kampungnya “tasando” sebisa mungkin harus ditebus
             kembali. Tanah ulayat yang sudah tergadai itu biasanya sudah diolah
             dan ditanami berbagai macam tanaman yang produktif. Sehingga jika
             ingin kembali ditebus, harganya berdasarkan ketentuan orang yang
             menerima gadai.  Ketentuan  untuk  pegang-gadai pun  mengetahui
             ninik mamak dalam suku dan ketentuan untuk menjual mengetahui
             ninik mamak dalam nagari (Kerapatan Adat Nagari).

                 Dalam rangka menciptakan lingkungan hidup dan kehidupan
             masyarakat  yang  tertib  dan  aman  serta  terhindar  dari  bencana


             19   Rosnidar Sembiring, Op. Cit. Hlm: 191.
             20  Hasil wawancara dengan Datuk Sumorajo, pengurus KAN Di Nagari Tanjung Bone Aur pada hari
               Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 14.00 WIB.
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34