Page 24 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 24

Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat     15
                                             di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
             melalui program transmigrasi. Adanya proses peralihan (pelepasan
             tanah  ulayat)  tersebut  mengakibatkan  semakin  berkurangnya
             tanah ulayat nagari, dan sebagian menjadi pemilikan tanah secara
             individu (perorangan, bersama),  dan/atau  oleh badan hukum)
             yang  umumnya disebut  pusako rendah.  Tanah  pusako  ini dapat
             diperjualbelikan. Namun, sesungguhnya peralihan ini menurut adat
             bukan merupakan  peralihan kepemilikan,  tetapi  yang  dialihkan
             hanya hak pemakaiannya saja. Kepemilikan tanah, masih menjadi
             milik masyarakat, yang pepatah mengatakan: kabau tagak kubanga
             tingga.

                 Dengan demikian  memahami  tanah  ulayat dalam  suatu
             kanagarian saat ini, terdapat beberapa jenis yaitu:  1) tanah ulayat
                                                           12
             nagari, yaitu  bidang-bidang  tanah yang  belum  dilepaskan  atau
             dialihkan penguasaannya oleh KAN kepada suku dan/atau kepada
             masyarakat  secara individu.  2)  Tanah  ulayat Suku,  yaitu bidang-
             bidang tanah ulayat yang sudah dilepaskan/dialihkan penguasaannya
             oleh KAN kepada suku-suku tertentu sehingga secara keperdataan
             sudah menjadi milik (tanah ulayat) hanya anggota suatu suku. 3)
             tanah ulayat kaum, merupakan kepemilikan oleh anggota kaum, yang
             penguasaan dan pemanfaatannya diatur oleh MKW, dan 4) tanah
             milik pribadi, yaitu bidang-bidang tanah yang awalnya merupakan
             tanah  ulayat,  namun  sudah dilepaskan  penguasaannya oleh  KAN
             kepada individu, baik  anggota/masyarakat nagari  setempat  atau
             orang  luar  yang  telah memenuhi ketentuan  adat  yaitu  Adat  diisi
             limbago dituang atau akibat pemberlakuan Domein Verklaring.

                 Demikian halnya tanah ulayat suku adalah suatu wilayah yang
             dimiliki oleh semua anggota suku secara turun temurun di bawah
             penguasaan penghulu pucuk atau penghulu suku. Tanah tersebut
             berasal  dari  penemuan  pertama  dari  tanah  yang  tidak  bertuan,
             dengan manaruko tanah ini dipelihara dan dikuasai oleh penghulu
             dalam suku  tersebut.   Tanah  ulayat  suku adalah  hak  milik atas
                                 13
             sebidang tanah beserta sumber daya alam yang berada di atasnya


             12   I Gusti Nyoman Guntur, 2020, Potensi Pendaftaran Tanah Ulayat di Sumatera Barat, STPN Press,
               Yogyakarta.
             13   Rosnidar Sembiring, Op. Cit. Hlm: 195
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29