Page 19 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 19
10 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
digunakan oleh masyarakat dimana seorang anak tetap bernasab
kepada ayahnya atau laki-laki. Berikut ini ciri-ciri sistem matrilineal
yang berlaku di Minangkabau: a) Keturunan dihitung menurut garis
7
ibu; b) Suku terbentuk menurut garis ibu; c) Tiap orang diharuskan
kawin dengan orang luar sukunya (exogami); d) Balas dendam
adalah kewajiban seluruh anggota kaum; e) Kekuasaan di dalam
suku, menurut teori terletak di tangan “ibu” tetapi jarang sekali
digunakan, sedang; f) Yang berkuasa adalah saudara laki-lakinya;
g) Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi rumah
istrinya; dan h) Hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada
kemenakannya dari saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara
perempuan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Kato yang dikutip dalam Thalib
bahwa ada 4 (empat) ciri utama sistem matrilineal Minangkabau,
yaitu : (1) Keturunan dan suku ditarik menurut garis ibu; (2) Sistem
8
perkawinan sejalan dengan sistem suku, harus dengan orang yang
mempunyai suku berbeda; (3) Pola tempat tinggal ganda setelah
perkawinan yaitu sama besar kemungkinan tinggal di rumah
kaum istri atau di rumah (tempat tinggal) lain; dan (4) Kekuasaan
ada ditangan mamak. Dalam struktur tetua adat di Minangkabau,
dikenal adanya ninik mamak. Ninik mamak berhubungan dengan
gelar pusaka yang diterima secara turun temurun di dalam suatu
kaum yang fungsinya sebagai kepala kaum atau sebagai kepala
adat (penghulu) yang harus dipegang oleh seorang laki-laki yang
bertalian darah dalam gelar pusako yang bersangkutan.
9
Sebagai sebuah komunitas, dalam setiap suku di Sijunjung
terdapat pemimpin adat yang disebut empat jinih yaitu : (1)
10
Penghulu selaku pemimpin suku; (2) Monti bertindak sebagai bidang
penerangan/kehumasan; (3) Dubalang berwenang dalam bidang
keamanan; dan (4) Malin berperan sebagai ulama atau mengurusi
7 Helmy Panuh, Op. Cit. Hlm: 41.
8 Thalib, Sjofjan, 1988, Perkembangan Beberapa Ciri Masyarakat Minangkabau, dalam “Dinamika
Masyarakat dan Adat Minangkabau”, Firman Hasan (Penyunting), Pusat Penelitian Universitas
Andalas, Padang. Hlm: 45.
9 Helmy Panuh, Op. Cit. Hlm: 43
10 Hasil wawancara dengan Epi Radisman Datuk Paduko Alam, Ketua LKAAM Kab. Sijunjung pada
hari Jumat 27 Mei 2022 Pukul 19.00 WIB.