Page 28 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 28

Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Ulayat     19
                                             di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
             serta yang telah diserahkan oleh nagari menjadi tanah aset nagari
             pemerintahan.


             1.  Peralihan melalui Pewarisan secara Kolektif
                 Asas-asas yang  terkandung  dalam  sistem  pewarisan  menurut
             tambo alam  Minangkabau,  yaitu asas  unilateral,  asas  kolektif,
             dan  asas keutamaan.  Asas  unilateral merupakan hak kewarisan
             yang hanya berlaku  dalam  satu  garis keturunan ibu (unilateral
             matrilineal). Harta pusaka tersebut diwariskan oleh nenek moyang
             hanya melalui  garis keturunan ibu  yang kemudian  diberikan
             kepada anak cucu melalui garis keturunan ibu pula. Asas kolektif
             merupakan hak  atas harta  pusaka  yang  diberikan kepada  suatu
             kelompok secara bersamaan, bukan secara perseorangan (individu).
             Harta pusaka tidak dapat dibagikan dan diberikan dalam kelompok
             tersebut dalam  bentuk  kesatuan  yang  tidak dapat dibagi.  Hal
             tersebut  berdasarkan pemikiran agar  harta pusaka dapat  menjaga
             kekompakan dalam suatu keluarga dan menjaga keutuhan harta itu
             sendiri. Asas keutamaan adalah asas yang dalam menerima peran
             sebagai seorang penghulu untuk mengurus kaum dan harta pusaka,
             terdapat tingkatan hak yang menyebabkan satu pihak lebih berhak.

             2.  Pengalihan hak garap melalui gadai
                 Secara umum,  tanah ulayat  yang  merupakan  harta pusaka
             tinggi  tidak  dapat  dialihkan kepada  pihak lain,  selain kepada
             anggota komunitas. Hanya  dalam keadaan  tertentu  tanah  ulayat
             dapat digadaikan namun tidak untuk dijual, dalam kondisi sebagai
             berikut:  1)  Mambangkik  batang  tarandam  (menjemput  anggota
                    18
             kaum yang tidak sukses di rantau); 2) Mayiak tabujua ditangah rumah
             (biaya pemakaman);  3)  Rumah gadang  katirisan  (memperbaiki
             rumah gadang); dan 4) Gadih gadang alun balaki (membiayai anak
             gadis  di  rumah  gadang  yang belum menikah).  Apabila kondisi
             tersebut  terjadi  maka  “indak  kayu  janjang  dikapiang,  indak  ameh
             bungka diasah”, artinya ketika tidak ada persediaan dalam lumbung



             18   Hasil wawancara dengan Epi Radisman Datuk Paduko Alam, Ketua LKAAM Kab. Sijunjung pada
               hari Jumat 27 Mei 2022 Pukul 19.00 WIB.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33