Page 241 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 241

232    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
             Semarang,  mengarah pada  identifikasi permasalahan pelaksanaan
             pemberian KKPR melalui OSS yang dapat diklasifikasikan menjadi
             4 (empat) permasalahan. Keempat permasalahan tersebut meliputi
             permasalahan:  (1)  kelembagaan;  (2)  sumberdaya  manusia; (3)
             regulasi dan pedoman pelaksanaan; dan (4) sistem kerja.

             1.   Permasalahan  kelembagaan  yang dapat diidentifikasi antara
                 lain:
                 a.  Banyaknya kementerian/lembaga yang terkait dan masing-
                     masing  mempunyai  sistem  kerja sendiri-sendiri,  sesuai
                     dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki;
                 b.  Sistem kerja yang direpresentasikan oleh aplikasi layanan
                     pada   masing-masing    kementerian/lembaga    belum
                     terintegrasi secara utuh. Aplikasi OSS belum sepenuhnya
                     mengkover kebutuhan layanan perizinan KKPR, Persetujuan
                     Lingkungan  serta Persetujuan Bangunan Gedung  dan
                     Sertifikat Laik Fungsi.
                 c.  Layanan PTP masih dilakukan secara manual dan pemohon
                     harus  datang langsung ke kantor  pertanahan  untuk
                     berkonsultasi terkait kelengkapan dokumen;
                 d.  Belum ada aturan yang jelas berkenaan dengan sistem dan
                     mekanisme kerja KKPR.
                 e.  Belum  adanya RDTR  dan kepastian  terkait Lahan Sawah
                     Dilindungi (LSD) di Kabupaten Semarang.

             2.  Permasalahan yang  teridentifikasi  terkait  dengan  SDM yang
                 terlibat dalam perizinan KKPR antara lain adalah:
                 a.  Keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM.
                 b.  Kurangnya pemahaman  dan pengetahuan pemohon
                     terhadap perizinan KKPR.
                 c.  Kurangnya sosialisasi terkait pelaksanaan perizinan KKPR.
                     Dalam 1 (satu)  tahun berjalan, baru  dilaksanakan  sekali
                     sosialisasi  untuk pengelola perizinan  yang  dilakukan
                     oleh Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah. Sosialisasi untuk
                     pemohon juga baru  dilaksanakan  sekali  oleh DPMPTSP
                     Kabupaten Semarang.
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246