Page 66 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 66

- VII -

                   Kebangkitan Dan Kejatuhan

                      Land Reform 1960-1965






                   residen Sukarno mengesahkan UUPA pada tanggal
               P24 September 1960. Proses ini membutuhkan waktu
               dua belas tahun. Pemerintahan Sukarno bermaksud untuk
               menggunakan UUPA 1960 sebagai alat untuk
               perombakan revolusioner terhadap struktur agraria feodal
               dan kolonial melalui lima jenis program. Kelima program
               tersebut yaitu:

                      (1) Pembaruan hukum agraria, (2)Penghapusan hak-
                      hak asing dan konsesi-konsesi kolonial atas tanah, (3)
                      Mengakhiri penghisapan feudal secara berangsur-
                      angsur, (4) Perombakan mengenai pemilikan dan
                      penguasaan tanah serta hubungan-hubungan hukum
                      yang bersangkutan dengan pengusahaan tanah, dan
                      (5) Perencanaan persediaan, peruntukan dan
                      penggunaan bumi, air dan kekayaan alam yang
                      terkandung di dalamnya itu secara berencana sesuai
                      dengan daya kesanggupan dan kemampuannya
                      (sebagaimana dikutip oleh Harsono 1970:2-3).

                    Tujuan akhir dari program-program ini adalah
               untuk mencapai “masyarakat sosialis Indonesia, sebuah
               masyarakat yang adil dan sejahtera berdasarkan
               Pancasila” (dikutip dalam Harsono 1970:2-3). Sebelum
               pengesahan UUPA tersebut, pada sesi pertama di Dewan
               Pertimbangan Agung yang mengadakan pertemuan
               secara khusus untuk mendiskusikan kebijakan reforma
               agraria, sebagaimana dilaporkan oleh Utrecht.



                                         47
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71