Page 107 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 107
BAB IV
Dinamika Pengendalian
Alih Fungsi Lahan Pertanian
A. Penyebab (Driver) Lahan Pertanian untuk Lahan Terbangun
1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Hasil wawancara kepada Baroro Mahardini Muis dari Kantor
Pertanahan Kabupaten Sleman menyatakan pembangunan wilayah
mengharapkan adanya peningkatan produktivitas pertanian yang
selaras dengan pertumbuhan penduduk yang membutuhkan sumber
pangan dalam memenuhi kebutuhan hidup (Muis, Wawancara 11
Januari 2024). Fakta yang terjadi bahwa pembangunan yang dilakukan
malah mengarah pada sektor non pertanian daripada pertanian.
Pernyataan ini didukung oleh Boby Rozano dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman bawah jumlah penduduk
yang semakin meningkat tidak sebatas pada kebutuhan pangan,
kebutuhan tempat tinggal mengalami peningkatan yang jauh
lebih besar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kabupaten
Sleman (Rozano, Wawancara 26 Januari 2024). Rosidah dkk. (2019)
menyatakan pertumbuhan penduduk memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap kebutuhan lahan terbangun berupa permukiman
di Kabupaten Sleman. Jumlah penduduk Kabupaten Sleman tahun
2003 sebanyak 884.727 jiwa, tahun 2023 mengalami kenaikan sebanyak
1.157.290 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2024). Kenaikan pertumbuhan
penduduk dalam 2 dekade terakhir telah meningkat sebesar 30%.
Hasil analisis spasial menunjukkan hal serupa yaitu lahan terbangun
pada tahun 2003 hanya seluas 10.582,278 ha dan telah meningkat
drastis menjadi 24.562,418 ha di tahun 2023, sehingga telah terjadi
kenaikan 195,389% dalam 2 dekade terakhir.