Page 111 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 111
Gambar 15. Persebaran Desa Perkotaan dan Desa Perdesaan
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2024
Kalurahan di Kabupaten Sleman banyak yang telah berubah,
dahulu masih masuk dalam desa perdesaan, kemudian telah banyak
berkembang dan saat ini menjadi desa perkotaan (Nurhayati,
Wawancara 7 Maret 2024). Gambar 15 menunjukkan persebaran
desa perkotaan dan desa perdesaan tahun 2010 dan 2020. Lokasi desa
perdesaan tahun 2010 sebanyak 17 kalurahan dan desa perkotaan
sebanyak 69 kalurahan. Lokasi ini dikaitkan dengan pembagian
kawasan Kabupaten Sleman yaitu kawasan Sleman Tengah memiliki
Kalurahan Donoharjo di Kapanewon Ngaglik sebagai desa perdesaan
dan sisanya 23 kalurahan sebagai desa perkotaan. Desa perdesaan
yang sedikit memang selaras dengan kawasan Sleman Utara yang
diperuntukan permukiman, pendidikan, jasa, dan bisnis. Kawasan
Sleman Timur memiliki tiga kalurahan yang masuk desa perdesaan
yaitu Kalurahan Wukir Harjo, Gayam Harjo, dan Sambi Rejo di
Kapanewon Prambanan, serta 16 kalurahan lainnya masuk desa
perkotaan. Kawasan Sleman Timur selaras dengan fungsinya untuk
permukiman yang mendukung pariwisata berbasis budaya, sehingga
jumlah desa perkotaan yang jauh lebih banyak relevan untuk
mendukung pariwisata yang terkenal di kawasan tersebut.
Kawasan Sleman Utara memiliki 9 kalurahan yang masuk desa
perdesaan yaitu Kalurahan Giri Kerto dan Wono Kerto di Kapanewon
Turi; Kalurahan Argomulyo, Glagah Harjo, Kepuh Harjo, dan
Umbul Harjo di Kapanewon Cangkringan; serta Kalurahan Tambak
Rejo, Pondok Rejo, dan Merdiko Rejo di Kapanewon Tempel. Desa
80 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian