Page 229 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 229

Selama kami melakukan Pemetaan Sosial,  kami  turut  dibantu
            oleh para mahasiswa KKN STPN yang diterjunkan oleh kampus ke
            Kantah Bantul dan disalurkan ke FS. Namun, mereka tidak dapat ikut
            serta pada malam hari, sedangkan jadwal pemetaan sosial sore hari
            sangat jarang, akhirnya kami menawari mereka membantu input data
            di kost FS di Selopamoro yang berfasilitas wifi. Harapan kami antara
            input data dan pemetaan sosial bisa berjalan seiring. Tetapi input data
            tidak selancar yang kami harapkan karena aplikasi tidak stabil, data
            yang sudah diinput sering  hilang tak tersimpan.  Kemampuan para
            mahasiswa untuk input data 3 responden/hari selama 4-6 jam. Ini
            masalah yang sama dan berulang.

            Juni 2022: Monumen Sejarah Ekonomi
                Jika kita melewati Jalan Imogiri Timur ke arah makam raja, sekitar
            3 km sebelum makam itu akan kita jumpai pertigaan menuju Kantor
            Desa Wukirsari, tepat di ujung jalan menuju Kantor Desa Wukirsari
            terdapat tugu batu dengan ornamen bilah bambu, burung perkutut,
            wayang dan  canting (alat membatik).  Ornamen itu menyimbolkan
            potensi desa yang sejak lama menopang ekonomi masyarakat dengan
            segala dinamikanya.
                Kerajinan batik terbilang cukup baru. Usaha itu dirintis setelah
            gempa DIY Jateng  pada 2006.  Awalnya  sebagai  aktivitas  trauma
            healing, utamanya kaum ibu. Hasil dari aktivitas trauma healing itu
            kemudian ditindak lanjuti menjadi aktivitas ekonomi kecil-kecilan,
            LSM  yang mendampingi  cukup berenergi merawat komunikasi
            dan merintis inovasi-inovasi  sosial.  Hingga banyak keluarga  yang
            mempunyai  usaha  sampingan berupa batik.  Aksi  selanjutnya ialah
            pengorganisasian, para warga diinisiasi untuk membentuk kelompok
            dan belajar berorganisasi melalui aktivitas kelompok itu. Mulailah ada
            kurator produk di kalangan warga yang belajar kualitas produk batik.
            Kurator ini berasal dari kelompok warga, dia yang mempunyai otoritas
            menentukan harga produk batik berdasarkan kualitas material dan
            dekorasi. Namun, jika  perajin hendak menjual  produknya  secara
            mandiri juga diperbolehkan. Ketika perajin menjual produknya lewat
            kelompok maka 20 % keuntungan disisihkan sebagai kas kelompok


            214   REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
                  Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
                  di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234