Page 233 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 233
produknya masing-masing. Beban moral kami kepada warga ialah
ketidakpastian jadwal bahkan ketidakpastian kedatangan Menteri
ATR/BPN di Bantul, namun harus disiapkan untuk antisipasi
kedatangan. Kami kira teman-teman FS di Kabupaten Sleman juga tak
kalah repot karena agenda di luar tugas ini, terlebih Desa Bangunkerto
(lokasi Penataan Akses 2021) digadang-gadang menjadi yang terbaik,
ya kinerja mereka dalam ukuran ketepatan jadwal input data selalu
nomor satu se-propinsi.
Benar saja, kami diharuskan menyiapkan segala sesuatu di
Sentra Batik Giriloyo Desa Wukirsari dan sebagian di Kantah, lalu
tersiar kabar resmi 30 menit sebelum kedatangan Menteri bahwa
Menteri batal berkunjung ke desa dan acara dialihkan ke Kantah,
kami mendadak mengangkuti segala produk dari desa ke Kantah,
dan sebagian warga yang sudah mempersiapkan diri atas kunjungan
itu dihimbau untuk tetap menunggu, karena siapa tahu Menteri
berkenan ke Wukirsari. Bersama warga, saya turut menanti dengan
bayangan kekecewaan dan amarah warga yang akan kami dampingi.
Bagaimana jika warga menolak terlibat Penataan Akses lebih lanjut
karena sudah dikecewakan? Di desa, dengan kekerabatan dan kohesi
sosial yang kuat, solidaritas sosial lebih mudah tergalang.
Mengapa tradisi kunjungan pejabat selalu merepotkan rakyat?
Rakyat itu pemegang kedaulatan tertinggi negara dan bangsa ini,
jabatan rakyat tidak pernah berakhir pun tak bisa dipecat, mengapa
rakyat selalu dianggap tidak penting dan diperlakukan sebagai
pelengkap? Lalu, apa signifikansi kunjungan pejabat terhadap
kenaikan taraf hidup rakyat? Jika kunjungan Menteri memberi
kontribusi positif bagi Reforma Agraria, barangkali ada gunanya.
Penyiapan acara selama dua bulan untuk agenda satu jam itu membuat
kami kehabisan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat. Lalu,
akhirnya kami tahu kunjungan itu adalah agenda pribadi menjenguk
kediamannya yang baru dan pesta pernikahan keluarga pejabat di
bawahnya. Dari manakah sumber biaya penyambutan untuknya?
Semoga bukan dari kas negara. Untuk acara penyambutan ini, warga
218 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul