Page 236 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 236
naik gunung untuk bertemu dengannya. Perjalanan menempuh
medan dengan kemiringan 40 -60 kami tempuh di bawah gerimis
o
o
yang melicinkan jalan. Diskusi menghangatkan suasana menjelang
petang yang berkabut di puncak embung Sriten, dataran tertinggi di
Gunungkidul. Jawut merupakan serealia yang jarang diteliti, bahkan
benihnya pun cukup langka. Sebagai suatu ujicoba, tentu sayang jika
tidak sekalian memperoleh informasi ilmiah tentang jawut. Adalah
Dr. Valensi Kautsar, akademisi muda dari INSTIPER Yogyakarta,
yang kami kenal bukan hanya karena kolega semasa S1, tetapi juga
ahli dalam rancangan percobaan dan ilmu tanah. Dia kami libatkan
sebagai tenaga ahli dalam pendampingan budidaya jawut di Wukirsari
bersama Ir Supriyanta.
Oktober 2022: Pemodelan
Setelah memperoleh kepastian tentang bentuk pendampingan
pascapemodelan dan persetujuan dari Kantah, kami laksanakan
pemodelan Penataan Akses 2022 di Wukirsari. Model yang kami
gunakan ialah Kemitraan karena melibatkan beberapa stakeholder
baik OPD, Perguruan Tinggi dan Swasta (penyedia teknologi tepat
guna). Dalam rapat pemodelan ini, selain mengundang OPD,
Pemerintah Desa, Perguruan Tinggi, dan Kanwil BPN DIY, kami
mengundang juga perwakilan responden, masing-masing kelompok
jenis usaha satu orang.
November 2022: Pendampingan adalah Pertanggungjawaban
Pendampingan sering dimaknai sebagai kegiatan insidental,
umumnya pelatihan, lalu setelah pelatihan berakhir tidak
ada kelanjutannya sama sekali. Program pemberdayaan yang
mengedepankan ketertiban administrasi diuntungkan dengan
pendekatan seperti itu: hit and run. Tetapi, apa dampaknya bagi
masyarakat? Masyarakat terlalu sering diberi harapan kosong dengan
pendekatan hit and run. Pendekatan seperti ini sama sekali tidak
bertanggungjawab.
Tanpa mekanisme yang mengarah pada keberlanjutan, segala
bentuk program yang diklaim sebagai pendampingan, lebih-lebih
BAB V 221
Catatan Harian Petugas Lapangan