Page 59 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 59

4)  Berkurangnya Kesenjangan (Tujuan 10)
                5)  Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Tujuan 17);
            3.  Pilar pembangunan lingkungan: meliputi Tujuan 6, 11, 12, 13, 14
                dan 15
                1)  Air Bersih dan Sanitasi Layak (Tujuan 6);
                2)  Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan (Tujuan 11);
                3)  Konsumsi  dan Produksi  yang  Bertanggung Jawab (Tujuan
                    12);
                4)  Penanganan Perubahan Iklim (Tujuan 13);
                5)  Ekosistem Lautan (Tujuan 14);
                6)  Ekosistem Daratan(Tujuan 15);

            4.  Pilar pembangunan hukum dan tata kelola: Perdamaian, Keadilan
                dan Kelembagaan yang Tangguh (Tujuan 16)
                Dalam periode 2012-2022, inklusi disabilitas telah menjadi agenda
            dan inspirasi bagi lembaga internasional,  instutisi  pemerintah,
            multilateral dan  bilateral dalam  mendukung  pembangunan
            berkelanjutan  di Indonesia. Program-program  pembangunan  telah
            memasukkan isu pemenuhan hak penyandang disabilitas.
                Sejak 1970-an, pendekatan model sosial dan hak asasi manusia
            telah berkembang  dan mendasari  perumusan UNCRPD (United
            Nations Convention on  the Rights of Person with Disabilities) pada
            2006 dan telah diratifikasi oleh 185 negara (Indonesia meratifikasi pada
            2011 melalui UU No 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on
            The Rights of Persons With Disabilities), dan membuahkan UU No 8
            Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
                Beberapa pendekatan telah diperkenalkan oleh lembaga-lembaga
            pembangunan internasional  dan nasional  untuk mewujudkan
            masyarakat inklusi, antara lain: GEDI (Gender Equality Diversity and
            Inclusion), GESI (Gender Equality and Social Inclusion), dan GEDSI
            (Gender, Equality, Disability and Social Inclusion). Beberapa lembaga
            pemerintah  di  Indonesia pun  telah  turut  mengadopsi  pendekatan
            tersebut, antara lain Kementerian Agama; Kementerian Pendidikan





            44    REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
                  Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
                  di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64