Page 62 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 62
atau penguatan kapasitas SRA agar tidak menjadi bagian dari
penyebab krisis ekologis.
4) Tata Kelola Produksi dan Distribusi, baik barang dan/atau jasa.
Ruang Hidup merupakan prasyarat utama bagi SRA untuk
dapat menempati ruang dan beraktivitas. Sumber Penghidupan
merupakan prasyarat material SRA untuk dapat melangsungkan
hidup. Namun, penyediaan RHSP semata sebagai bentuk
Reforma Agraria tidak cukup menjamin kesejahteraan. Tata kelola
Produksi dan Distribusi sering luput dalam Reforma Agraria,
padahal tekanannya intens dalam durasi waktu harian.
Contoh tata kelola distribusi: Sistem Ijon dalam pertanian umum
terjadi dan menjadi penyebab kemiskinan ekstrim di perdesaan.
Sistem ini bekerja dengan cara sebagai berikut: tengkulak
membeli komoditas pertanian jauh hari sebelum panen, dapat
secara tunai dengan perjanjian komoditas terjamin mutu
maupun pembayaran tanda jadi (Down Payment/DP) di muka,
selama periode akad hingga panen petani mengeluarkan biaya
produksi agar komoditasnya layak karena terikat perjanjian atau
tidak menjual ke tengkulak lain yang menawar harga lebih tinggi
karena terikat kontrak. Karena pembayaran tunai maupun DP
dibawah harga standar pasar, maka petani tetap merugi ketika
transaksi berlanjut dan selesai, terlebih jika tengkulak batal
membeli dan rela kehilangan DP yang tidak signifikans karena
harga pasar sedang turun.
Contoh tata kelola produksi: Pupuk, sebagai komoditas dalam
pengawasan negara, menjadi kebutuhan pokok pertanian dan
sering langka di saat dibutuhkan. Akibatnya, harga melambung.
Kenaikan harga pupuk berpengaruh langsung pada pendapatan
petani. Tanpa alternatif pemberdayaan berupa peningkatan
kapasitas petani mengolah sumberdaya lokal menjadi pupuk,
maka tata kelola produksi yang lazim menjadi faktor kemiskinan
ekstrim.
a. Pendekatan Reforma Agraria Inklusif
Studi agraria kritis mencermati dampak perubahan
perdesaan terhadap masyarakat yang menggantungkan
BAB II 47
Reforma Agraria Inklusif: Upaya Mempertemukan Reforma Agraria dan GEDSI