Page 67 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 67

BAB III

                     PENATAAN AKSES

                     INKLUSIF









            Bab ini  dimulai  dengan menguraikan Pemberdayaan Masyarakat
            dan  beberapa  istilah  pemberdayaan  yang  pernah digunakan di
            lingkungan Kementerian ATR/BPN, antara lain Pemberdayaan Hak
            atas  Tanah;  Pemberdayaan  Tanah  Masyarakat;  dan  Penanganan
            Akses Reforma  Agraria  sebagai  bentuk  Penataan  Akses,  didahului
            dengan  argumentasi  mengapa pendekatan pemberdayaan penting
            sebagai  alternatif  dalam  pembangunan  daripada  pendekatan
            yang menciptakan ketergantungan  dan ketimpangan; kemudian,
            dilanjutkan dengan pembahasan mengenai praktik Penataan Akses
            Inklusif di  Desa Wukirsari,  Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,
            sebagai praktik pembelajaran diuraikan, meliputi RO I TA 2022 dan
            RO II TA 2023.

                Pendekatan ekonomi pertumbuhan menjadi kiblat pembangunan
            Indonesia sejak Pelita I hingga VII, pendekatan ini membawa dampak luas
            di berbagai sektor dengan indikator ketimpangan dan ketergantungan
            (Sulistiyani 2017). Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik signifikans dari
            2,5 % (1985) menjadi 7,5 % (1989) dan turun 6 % (1992), angka ini diukur
            dari  sisi  pertumbuhan  ekonomi makro nasional (Djojohadikusumo
            1994). Namun, melalui Pidato Kenegaraan Presiden RI 16  Agustus
            1995, Soeharto  Dalam Sekretariat Negara Republik Indonesia (1995)
            melaporkan, penerimaan dan pengeluaran pusat selama periode 1989-
            1994 berturut-turut  sebesar Rp. 260,428 M (95,75%)  dan Rp. 11,55 M
            (4,25%), dibandingkan dengan  penerimaan dan  pengeluaran daerah
            untuk periode yang sama sebesar Rp. 216,027 M (78,85 %) dan Rp. 57,953 M
            (21,15 %), postur APBN tersebut mengakibatkan ketergantungan daerah
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72