Page 69 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 69
karakter ekosistem, sosial, dan budaya Indonesia, sehingga
pendekatan baru yang lebih ramah sosial, lingkungan dan
budaya diperlukan.
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development),
sebagai bagian dari ideologi pembangunan
(developmentalism), dipromosikan sebagai pendekatan baru
yang mempertemukan kepentingan ekonomi, ekosistem/
lingkungan hidup, dan sosial. Pembangunan Berkelanjutan
menghadirkan pemberdayaan untuk mengurangi
ketergantungan dan ketimpangan.
Peraturan Presiden No 86 Tahun 2018 tentang Reforma
Agraria menyamakan Penataan Akses (Access Reform)
dengan Pemberdayaan Masyarakat.
Ife (1995) bependapat bahwa pemberdayaan bertujuan
untuk meningkatkan kekuatan dari yang lemah, sedangkan
Suhendra (2006) menakrifkan pemberdayaan sebagai suatu
kegiatan yang berkelanjutan, dinamis, dan strategis untuk
melibatkan seluruh potensi yang ada dalam perubahan.
Menurut Chambers (1995), pemberdayaan masyarakat
merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang
memperhatikan nilai-nilai sosial, konsep ini merfleksikan
paradigma baru dari pembangunan. Sedangkan (Noor 2011)
berpendapat bahwa Pemberdayaan Masyarakat (community
empowerment) adalah tindakan negara untuk memberikan
fasilitasi kepada masyarakat lokal dalam perencanaan,
pengambilan keputusan dan pengelolaan terhadap
sumberdaya yang dimilikinya sehingga mampu mandiri
secara ekonomi, ekologi, dan sosial secara berkelanjutan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 7 Tahun 2007 tentang
Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) membatasi
Pemberdayaan Masyarakat sebagai suatu strategi yang
digunakan dalam pembangunan masyarakat untuk
mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
54 REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul