Page 109 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 109

92    IGN Guntur, Arief Syaifullah, Anna Mariana

            penguasaan tanah serta tanda-tanda batas bidang tanah. Hasil rapat
            dimaksud  dituangkan  dalam  Berita  Acara  Persiapan  Lapang  IP4T
            Nomor 01/BA-IP4T/400.10.62.71/I/2016 tanggal 21 Januari 2016.

            (5) Verifikasi Lapangan
            Verifikasi lapangan dilakukan tanggal 25 Januari 2016 oleh Tim IP4T
            dari Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya bersama BPKH, Pemda,
            Kehutanan,  Camat  dan  Lurah.  Dalam  verifikasi  lapangan  ini,
            pendanaan dilakukan oleh masing-masing Satker, kecuali kegiatan
                                                             45
            penyuluhan  yang  didanai  oleh  Kantor  Pertanahan .  Dari  BPKH
            Wilayah XXI, saat verifikasi lapangan selain observasi juga sekaligus
            melakukan pengecekan beberapa sampel dengan menggunakan alat
            GPS  (Global  Positionning  System).  Dalam  verifikasi  dilakukan
            pengecekan data subyek dan data obyek di lapangan yang hasilnya
            dituangkan  dalam  Berita  Acara  Hasil  Verifikasi  Data  IP4T  di
            Kelurahan  Sabaru  dan  Kelurahan  Kalampangan  Nomor  02/BA-
            IP4T/400.10.62.71/I/2016 tanggal 25 Januari 2016.
                 Saat  verifikasi  lapangan,  selain  dilakukan  pemetaan  menggu-
            nakan GPS, juga dilakukan penelusuran riwayat penguasaan tanah
            pada  kawasan  hutan.  Hampir  semua  penguasaan  bidang-bidang
            tanah  oleh  pemohon,  tidak  ada  dokumen  (alas  hak)  tertulis
            sebagaimana diatur pada Pasal 24 ayat (1) PP Nomor 24 Tahun 1997,
            melainkan hanya didukung surat-surat pernyataan penguasaan dan
            atau  pembelian.  Dilihat  dari  penguasaan  tanahnya,  permohonan
            IP4T dapat dikategorikan yaitu:
            (a)  Penguasaan  tanah  secara kelompok; Misalnya  Kelompok Tani
                 Perkebunan  Kopi/Hortikultura  Kereng  Bengkirai  sebanyak  20
                 orang.
            (b)  Penguasaan tanah secara perorangan.
            (c)  Penguasaan tanah untuk Tempat Pemakaman (Muslim, Kristen
                 dan Hindu Kaharingan).
            (d)  Sebenarnya tim menemukan juga permohonan dari PLN yang
                 dimanfaatkan  untuk  tower,  namun  karena  pihak  kehutanan
                 yaitu  BPKH  mengajukan  keberatan  (secara  lisan)  dengan

               45  Wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya, tanggal
            15 September 2016.
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114