Page 35 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 35

18    AN Luthfi, Dwi Wulan TA, Dian Aries M.

            2000 dan diubah sesuai SK No. 593.4/2060/K 2000 tanggal 17 Mei
            2000  yang  bertugas  meneliti  klaim-klaim/tuntutan  yang  diajukan
            oleh  masyarakat,  namun  dalam  “Panitia  B  Plus”  tersebut  PTPN  II
            sebagai pemohon tidak diikut sertakan.
                 Rekomendasi  Panitia  B  Plus  terhadap  permohonan  perpan-
            jangan jangka waktu HGU yang diajukan oleh PTPN II diperpanjang
            seluas  56.341,8463  Ha,  sedangkan  yang  tidak  diberikan  perpan-
            jangan HGU seluas 5.873,0580 Ha.
                 Dari  Areal  HGU  PTPN  II  yang  tidak  diperpanjang  seluas
            5.873,06 Ha peruntukannya terdiri dari berbagai kepentingan beri-
            kut.

                  Tabel 3: Rencana Peruntukan Tanah Bekas HGU PTPN II
              No    Rencana Peruntukan   Kab. Deli   Kab.   Kota   Jumla Luas
                                        Serdang   Langkat   Binjai   (Ha)
               1   Tuntutan Rakyat     909,72    467,40   -     1.377, 12
               2   Garapan Rakyat      302,26    120,90   122,90   546,12
               3   Masyarakat Melayu   200,00    200,00   50.00   450,00
               4   Perumahan           441,99    114,04   2,32   558,35
                   Pensiunan Karyawan
               5   RUTRWK              2.219,70   308,47   133,30   2.641,47
               6   Pengembangan USU    300,00    -       -      300,00
                                   JUMLAH                       5.873,06

                 Berdasarkan  Surat  Keputusan  Kepala  Badan  Pertanahan
            Nasional  Nomor  42,  43,  44/HGU/BPN/2002  dan  SK  Nomor
            10/HGU/BPN/2004, jumlah luas 5.873,06 Ha yang tidak diberi lagi
            perpanjangan yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Langkat dan
            Kota  Bijai  yang  ditegaskan  bahwa  “tanah  tersebut  menjadi  tanah
            yang  dikuasai  langsung  oleh  negara  dan  menyerahkan  pengaturan,
            penguasaan, pemilikan, pemanfaatan  dan  pengunaan  tanah  kepada
            guernur  Sumatra  Utara,  untuk  selanjutnya  diproses  sesuai  dengan
            peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku  setelah  memperoleh
            ijin pelepasan aset dari menteri yang berwenang”.

            2.  Upaya Penyelesaiannya
                 Sesuai  SK  Kepala  BPN  Nomor  42,43,44/HGU/BPN/2002  dan
            Nomor 10/HGU/BPN/2004, penanganan khusus pendistribusiannya
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40