Page 36 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 36

Problematika Pemberian Hak atas Tanah Bekas HGU ...     19

            belum  dapat  dilakukan  oleh  Gubernur  Sumatera  Utara  karena
            belum ada ijin pelepasan aset dari Menteri yang berwenang. Tanpa
            ijin  pelepasan  aset  dari  Menteri  Negara  BUMN,  maka  status
            tanah/aset PTPN-II tersebut tetap dalam keadaan status-quo.
                 Menindaklanjuti   SK   Kepala    BPN    Nomor    42,   43,
            44/HGU/BPN/2002 dan Nomor 10/HGU/BPN/2004, terkait dengan
            pelepasan  aset,  Gubernur  Sumatera  Utara  telah  5  (lima)  kali
            menyurati Menteri Negara BUMN melalui Direktur Utama PTPN-II
                                        17
            memohon ijin pelepasan aset,   dan juga telah membentuk kelom-
            pok  kerja  (Pokja)  bedasarkan  SK  Nomor  188.44/236/  KPTS/2011
            tanggal  11  Maret  2011  yang  bertugas  melakukan  inventarisasi  atas
            tanah yang dikeluarkan dari HGU dan melakukan seleksi terhadap
            masyarakat yang mendapatkan prioritas atas areal 5.873,06 Ha.
                 Demikian juga upaya penyelesaian masalah untuk pencoretan
            aset telah dilakukan rapat 2 (dua) kali di Kantor Wakil Presiden RI
            yakni:
            1)  Rapat  pada  tanggal  8  Maret  2012  yang  dipimpin  oleh  Deputi
               Seswampres  Bidang  Politik,  Prof.  Dr.  Dewi  Fortuna  Anwar
               dengan kesimpulan: (a) sepakat masalah tanah ex HGU PTPN II
               dapat diselesaikan; (b) dibentuk tim penangangan permasalahan
               penghapusan aset yang terdiri dari pemerintah pusat, Pemerin-
               tah Propinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/kota.
            2)  Rapat pada tanggal 21 Maret 2012 yang dipimpin oleh Staff Ahli
               Wapres Sofyan Jalil (kini menteri ATR/BPN) dan  Dewi Fortuna
               Anwar  dihadiri  Deputi  II  BPN-RI,  Kakanwil  BPN  Provinsi
               Sumatera Utara, Direktur Utama PTPN-II, dengan kesimpulan:
               (a)  Direktur  Utama  PTPN-II  segera  membuat  rekomendasi
                   kepada  Wapres  mengenai  pencoretan  aset  atas  tanah  eks.
                   HGU  PTPN-II  seluas  5.873,06  Ha  dengan  catatan    seluas
                   1.900  Ha  yang  dikuasai  oleh  PTPN-II    di  areal  eks.  HGU
                   PTPN-II dapat dimohonkan menjadi HGU.
               (b)  Rekomendasi  pencoretan  aset  eks.  HGU  PTPN-II  sudah
                   dapat diselesaikan dan dikirim kepada Wapres paling lama 2
                   minggu sejak pertemuan di atas.

               17   Surat  Gubernur  No.  593/2582/2003,  No.  593/0763,  No.  593/6193,  No.
            593/6969, No. 593/11900.
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41